“ARRGHH!”
Lasse menendang-nendang kakinya dengan asal. Wajahnya berubah-ubah dari putih ke hijau, dari hijau ke merah, dari merah ke putih, karena ketakutan, terkejut, sekaligus marah. Butuh perjuangan hingga tangan itu terlepas dari kaki kecilnya dan terlempar entah kemana. Dia terengah-engah dan mengumpat.
“BAJINGAN BRENGSEK! SIALAN! AKAN AKU PATAHKAN TANGANMU YANG MENJIJIKAN DAN MEREBUSNYA HINGGA HANCUR DAN AKU AKAN BERIKAN PADA ANJING! BERANI MENGAGETKAN TUAN TERHORMAT INI?!! KAMU PIKIR AKU TAKUT??!!!!”
Karena kekesalan ini, dia melupakan bahwa beberapa saat lalu dia masih terbatuk-batuk tanpa henti. Benar-benar melupakan bahwa dadanya sesak dan sakit beberapa saat lalu karena kejadian tidak terduga ini. Dia mengumpat dengan satu tarikan nafas. Dia juga tidak menyadari, kalau sebenarnya tangan yang memegang kakinya sudah patah, hanya menyisakan lengan tanpa tubuh.
Setelah menenangkan diri, menarik nafas dalam dan menghembuskannya. Terdengar dari sampingnya seperti seseorang menahan tawa dengan keras.
“pfft-!”
Dengan waspada dia berseru, “Siapa disana?!”
Perlahan-lahan bayangan hitam mulai terlihat disampingnya dan mendekatinya. Bayangan hitam itu bertubuh kecil dan pendek, nampak sedikit lebih tinggi darinya. Bayangan tubuh anak kecil mendekatinya dengan santai, tangan dibelakang punggung dan langkahnya ringan dengan sedikit melompat-lompat.
“Yo, akhirnya kita bisa bertemu, Tuan yang Terhormat keke-”
Lasse mendengar suara anak kecil yang lembut dan manis, sedikit nakal dalam suaranya. Suaranya nampak akrab namun dia lupa pernah mendengarnya dimana. Wajahnya yang mulai terlihat setelah keluar dari kabut adalah wajah putih bersinar, tanda di dahi sebelah kirinya membentuk arah mata angin berwarna biru pucat. Mata coklat emas yang memancarkan kilauan nampak sangat indah, seperti melihat keagungan yang tidak terbatas. Aura yang keluar dari tubuhnya juga terasa sangat murni dan bercahaya.
Jika Lasse memerhatikan ini dengan baik, mungkin dirirnya akan memujinya dalam lubuk hati karena keindahan yang dilihat oleh kedua matanya. Namun untuk saat ini, dia kesal, marah tidak tertolong, anak yang nampak seumuran dengannya menertawakan dirinya. Dan kemungkinan dia yang membuat tangan menjijikan itu memegang kakinya dan membuatnya terkejut hampir mati!
Lasse berdiri dan berkata dengan dingin, “Oh, kamu adalah pembunuhnya. Sudah pasti. Kamu yang membuat kabut ini untuk melancarkan aksimu, bukan?”
Anak itu terkekeh, dia memandang rendah Lasse dari matanya yang indah. “Meskipun jika aku adalah pelakunya, kamu tidak akan pernah bisa melawanku bahkan hanya untuk lima tukaran. Anak kecil sepertimu bisa terbunuh dengan hanya jentikan jari. Tidak ada yang perlu di banggakan darimu yang menyedihkan itu.”
Meskipun kesal dan ingin memukul wajahnya, namun perkataan anak itu benar. Lasse tidak akan pernah bisa mengalahkannya untuk saat ini. Meskipun tubuh anak itu kecil, namun kekuatannya bisa dirasakan oleh Lasse. Kekuatan itu sangat besar hingga keluar dari tubuhnya.
Mungkin anak ini berumur lebih tua dari kelihatannya. Witty pernah mengatakan kepadanya jika ada yang bisa membuat penampilan lebih muda dari yang sebenarnya dengan kekuatan Roh di tubuh. Namun itu membutuhkan kekuatan yang sangat besar sehingga hanya orang-orang yang sudah mengabdikan dirinya untuk mencapai keabadian dan kebanyakan dari mereka sudah sangat tua.
Dihadapannya sekarang ini adalah anak yang mungkin seumurannya. Tapi bagaimana mungkin orang dapat mempertahankan tubuh anak-anak yang berusia kurang dari 10 tahun? Itu sangat tidak mungkin.
Melihat wajah jelek Lasse, anak itu kembali tertawa. Lasse hanya bisa menahan amarahnya karena sekali lagi, dia tidak akan menang melawannya.
“Apa yang sebenarnya kamu pikirkan? Aku bukanlah orang yang kamu cari.” Anak itu semakin melangkah mendekat, “Sebaliknya, aku adalah yang akan menyelamatkanmu. Kamu harus berterima kasih padaku.”
Lasse nampak seperti kesurupan, dia bahkan mundurr beberapa langkah ketika melihat tangan anak itu terangkat dan di tangannya terdapat benda tajam yang runcing.
Menyelamatkan apa?! Menyelamatkan untuk pergi ke kematian?!