Satu malam lagi telah berlalu.
Pagi sekali, Lasse sudah dibangunkan oleh para pelatih. Alantryas kali ini tidak akan mengikuti pelatihan dan menemani Lasse karena ada hal yang harus di urus olehnya. Dia masih memiliki tugas yang harus dilaksanakan sebagai malaikat.
Jadi kali ini, Lasse menjalani pelatihan sendirian. Dan juga, Alantryas sudah menghapus ingatan tentang dirinya dari orang-orang, karena itu tidak akan ada yang curiga atau khawatir dirinya hilang tiba-tiba.
Memperhatikan hal itu, Lasse sedikit iri. Jika saja dia adalah malaikat atau orang Langit, pastinya dia akan sekuat atau lebih kuat dari Alantryas, kan? Dia mungkin akan seperti cheater. Yah, ada juga beberapa hal yang tidak dinginkan untuk dirinya menjadi seorang yang berada di bawah hokum orang lain. Dia tidak akan bebas sesuka hatinya dan tetap harus mematuhi serta melaksanakan kewajiban, seperti yang dilakukan Alantryas.
Ngomong-ngomong tentang latihan hari ini, pelatihannya adalah dengan melatih Energi dalam tubuh. Namun sebelum itu, seperti yang sudah diketahui bahwa sebelum masuk ke pelatihan inti dan tidak hanya melatih energi di permukaan, mereka yang ingin menjadi Penyihir harus menemukan Inti Roh mereka terlebih dahulu dan menjalani pertemanan dan kontrak dengan mereka.
Proses ini cukup sulit. Lasse saat pertama kali mencoba menemukan inti roh di dalam tubuhnya mengalami luka dalam. Meskipun tidak terlalu parah tapi tetap saja itu terasa menyakitkan. Karena saat itu Zeffi yang tidak mempelajari sihir secara mendalam, dia tidak bisa membantu banyak. Namun sekarang ada Gio yang sudah menjadi Penyihir yang terbilang cukup ahli meskipun dia masih muda. Tidak ada banyak kekhawatiran saat ini karena Gio dapat membantunya dalam menangani masalah inti roh ini.
Sebelum menjalani proses dimana dia akan menenggelamkan diri dalam alam bawah sadarnya, dia harus melatih tubuh terlebih dahulu. Pagi saat dia dibangunkan oleh para senior, dia sudah harus bersiap untuk olah raga pagi.
Selain dirinya, Lexus dan Gio juga ikut pelatihan, dan juga Ellys dan Putri Keenam, bernama Putri Lily, yang mengikuti pelatihan pagi ini.
Dengan jiwa yang sudah berumur dewasa bergaul dengan anak keci, ini terasa sedikit canggung dan menggelikan. Dia sebenarnya tidak terlalu membenci anak kecil, apalagi anak yang manis dan lucu seperti yang ada dihadapannya ini. Hanya saja, untuk kesadaran jiwanya, dia seharusnya bergaul dengan Lexus, yang notabene seumuran dengannya. Namun, jika dia menghindari kedua putri mereka dan malah bergaul dengan Lexus, dengan tubuhnya saat ini, itu akan lebih todak wajar. Meskipun ada anak yang sudah dewasa sebelum waktunya, tapi tetap saja tidak akan baik untuk dirinya sendiri. biasanya anak yang dewasa sebelum waktunya akan bersikap dingin dan cuek, tapi kepribadian Lasse berbeda dengan itu. Dia cuku ceria dan mungkin juga licik.
Untuk sekarang ini, Lasse mencoba berkompromi dengan dirinya sendiri.
Tidak apa, untuk saat ini. Setelah dia cukup dewasa, dia akan menjalani hidup dengan baik.
“Lasse, ada apa denganmu?”
Mendengar panggilan dari Gio, dia akhirnya tersadar dari lamunannya. Dia tersenyum dan segera berlari menyusul ketinggalannya yang sudah hamir jauh.