Selang waktu sebelum keberangkatannya menuju Kerajaan Xerxes untuk mengikuti Festival Lembar Kertas Suci, Lasse memanfaatkannya untuk memperkuat dirinya sendiri. Selain itu juga dia membuat daftar perlengkapan yang di abutuhkan untuk perjalanan serta pertandingannya disana.
Berhari-hari sudah berlalu sejak hari itu, sudah waktunya dia berangkat bersama yang lainnya menuju ke Kerajaan Xerxes. Tidak perlu membuang waktu banyak, mereka mulai keberangkatannya di siang hari dengan menggunakan kereta kerajaan. Karena mereka merupakan perwakilan dari Kerajaan Luxerus.
Dalam perjalanan, mereka tidak menemukan sesuatu berbahaya yang mengancam mereka. Beberapa bandit gunung mungkin kadang menghalangi, namun dengan cepat di basmi oleh Lexus dan Gio. Setelah itu perjalanan menjadi tenang kembali. dalam perjalanan mereka juga sering membeli beberapa aksesoris serta barang-barang dan senjata di daerah yang mereka lewati. Barang yang Lasse beli tidak terlalu banyak dan hanya membeli barang seputaran tentang perlengkapan alkemisnya, yang paling banyak membeli barang-barang yang tidak berguna adalah Delina. Dia akan membeli apapun yang menurutnya aneh dan menarik, tidak jarang juga dia akan membeli mainan anak-anak seumuran lima tahun hanya untuk bersenang-senang. Begitu pula dengan Linda dan Lindi, mereka juga membeli berbagai macam jenis barang, dan paling banyak mereka beli adalah aksesoris pasangan untuk mereka pakai bersama. Lexus hanya membeli beberapa sarung pedang dan pil obat penyembuh, dan Gio membeli berbagai macam tongkat sihir, makanan ringan sebangsa gula-gula, beberapa pakaian adat, serta ramuan yang bermanfaat untuk memperkuat senjata.
Sudah lima hari berlalu, hanya melewati satu kota lagi dan mereka akan samapai di ibukota Kerajaan Xerxes, tempat berlangsungnya festival. Di kota yang mereka tempati, sudah banyak orang asing yang sepertinya akan mengikuti festival. Mereka dari berbagai daerah yang berbeda. Orang yang diluar kerajaan bisa dibedakan, mereka memakai pakaian khas seorang pelancong, dan beberapa dari mereka memakai pakaian bangsawan yang mewah dan megah serta di kawal oleh beberapa prajurit.
Kelompok Lasse sendiri tidak terlalu menonjol. Mereka memang memakai pakaian yang bagus, tapi terkesan sederhana dan anggun, yang siapa saja melihatnya akan merasa sejuk. Mereka juga tidak membawa prajurit dan hanya membawa Lexus dan Gio sebagai penjaga. Itu pun mereka tidak terlihat sebagai penjaga mereka.
Hari itu sudah cukup malam, dan mereka mencari penginapan yang masih menyediakan kamar yang kosong. Sebagian besar penginapan sudah dipesan dan penuh sehingga setelah berjam-jam mereka baru menemukan penginapan dengan kamar kosong.
Penginapan itu cukup mewah, yang sebernanya tidak ada penginapan kumuh di kota itu. Namun penginapan itu terlihat lebih baik dari beberapa penginapan. penginapan itu hanya menyediakan kamar tingkat satu yang menghabiskan dua puluh koin emas untuk satu malam. Bagi sebagian besar orang, harga ini cukup fantastis hanya untuk satu kamar satu malam. Itu tidak terlalu bermasalah bagi mereka yang merupakan garis aristokrat tinggi, mereka hanya perlu beberpaa koin emas yang tidak cukup berharga di mata mereka.
Untuk Lasse sendiri, di wajahnya memang cukup tenang, namun jiwanya bergetar mendengar harga sewa kamar itu. Dia adalah orang yang sederhana oke! Hanya untuk satu kamar semalam mereka harus membayar begitu banyak uang? Dia lebih memilih untuk berkemah di pinggir kota.
Tapi karena sekarang dia adalah seorang pangeran dari Kerajaan Luxerus serta mereka memiliki banyak uang untuk dibelanjakan, dia harus menahan gatal di hatinya agar tidak membuatnya dilihat sebagai orang konyol yang sangat berhemat. Dia harus mengangkat dagu dan dengan wajah tenang, seolah emas-emas itu tidak penting. Ini adalah ujian yang sulit!
"Aku rasa kalian tidak akan sanggup membayar tagihan itu!"
Saat mereka akan memesan beberapa kamar untuk mereka, mereka di interupsi oleh suara anak laki-laki yang arogan dan sombong. Di belakangnya terdapat selusin lebih prajurit yang menatap mereka rendah. Pakaian anak laki-laki itu sangat mewah dan berkilau hingga membuat siapa saja yang melihatnya akan buta. Disampinya terdapat pria paruh baya mengenakan baju pelayan yang mewah juga, dia terlihat cukup sopan jika saja tidak melihat ke matanya yang memandang rendah.
Kelompok ini membuat suara yang sudah didengar orang-orang yang ada di lantai bawah yang mulai tertarik dengan tontonan. Mereka berbisik-bisik dan membicarakannya, ada juga yang merasa terganggu dan langsung pergi, ada juga yang tidak ingin ikut campur dan melanjutkan aktivitasnya dengan tidak peduli. Namun sebagian besar orang menantikan mereka membuat keributan.
Lexus maju dengan tegak dan berkata dengan sopan namun tegas, "Maaf, kami tidak ingin membuat masalah disini. Jika Anda memiliki urusan dengan kami, maka kami akan mendengarkannya jika itu bukan sekedar omong kosong."