Keesokan harinya, Lasse dan Osari turun ke bawah untuk mengambil sarapan mereka. Dibawah sudah memiliki puluhan orang di meja yang sedang berbincang dan memakan makanan. Di salah satu bangku, Lexus serta Linda dan Lindi sedang menyantap makanan di meja tanpa adanya Gio dan Delina. Mereka menghampiri mereka dan bergabung bersama setelah memesan makanan.
Lasse memperkenalkan Osari kepada orang yang ada dimeja dan disambut baik, terutama Linda dan Lindi. Lexus pun mempunyai kesan baik terhadap Osari karena sikapnya yang sopan dan bijaksana. Linda dan Lindi yang dua tahun lebih muda dari Osari sangat bersemangat karena mereka mempunyai teman baru, Osari pun terlihat cukup baik dan senang dengan keadaan saat ini.
Dengan perkataan Lexus yang menyampaikan kalau Gio dan Delina sedang berkeliling untuk membeli barang-barang lain dan keperluan untuk mereka saat sampai ibukota, mereka berempat mengobrol santai. Lasse juga berencana untuk membeli beberapa barang lagi untuk dirinya sendiri bersama dengan Osari yang mungkin juga akan membeli beberapa barang.
Di ujung dan paling pojok, terdapat seorang anak yang sedang makan diam-diam dan dia sendirian. Tidak ada seorangpun yang ada di dekatnya bahkan orang-orang terlihat tidak cukup peduli dengan kehadirannya. Ini terlihat dari sudut mata Lasse secara tidak sengaja. Selain itu jaraknya juga cukup dekat dengan meja yang diduduki kelompoknya.
Lasse memikirkan kemana para penjaga dan pelayan yang ada disekitarnya? Kenapa dia hanya makan sendiri?
Lasse mengajak Osari untuk bangkit, “Aku ingin menyapa seorang teman terlebih dahulu.” Ucapnya dan dia membawa Osari untuk menghampiri bocah di sudut itu.
Lexus, Linda dan Lindi nampak terkejut ketika melihat Lasse beserta Osari duduk bersama seorang bocah glamor di sudut ruangan. Mereka tidak membantu tapi berpikir dalam hati, kapan mereka menjadi teman?
Bocah yang ada di sudut pun tidak kalah terkejut. Dia tersedak makanannya saat mendengar Lasse menyapanya dan duduk di mejanya dengan membawa makanan yang dia pesan sebelumnya.
“Hai Leo, sudah lama tidak bertemu?”
Sudah lama, pantatmu. Kita baru saja berdebat tadi malam!
Saat Leonardo hendak meledak, Lasse menyelanya dengan nada yang ramah dan sedikit bercanda, “Ayolah, disini aku mengibarkan bendera perdamaian.”
Leonardo masih terpaku dengan wajah bodohnya ketika Lasse melanjutkan untuk memperkenalkan Osari padanya. “Ini adalah teman baruku, Osari. Osari, ini adalah teman baruku juga, Leonardo.”
Osari sedikit menundukkan kepalanya memberi salam dan berkata dengan sopan santun yang biasa dia pakai, “Halo Leonardo, aku Osari. Senang bertemu denganmu, semoga kita bisa menjadi teman yang serasi.”
Mendapatkan perilaku yang begitu sopan, Leonardo segera membalikkan salam Osari dan dengan kaku menjawabnya, “Ya, salam kenal Osari.”
Sebelumnya tidak pernah ada yang mau mengajaknya untuk berteman. Sebagian besar anak yang mengajaknya berkenalan sangat bermuka dua. Karena dia adalah seorang pangeran yang juga orang yang disayang, banyak yang ingin mengambil keuntungan darinya dari pertemanan yang ingin dijalin.