Festival akan dilakukan di empat tempat berbeda sesuai dengan rencana sebelumnya. Area pertama bertempat timur akademi dengan sebuah lapangan terbuka, tempat ini akan digunakan untuk pertandingan Penyihir. Area kedua adalah arena bertempur, itu akan digunakan untuk pertandingan Pendekar. Area ketiga adalah lapangan tertutup bagian selatan, digunakan untuk pertandingan Alkemis. Dan area keempat adalah area khusus untuk penempa yang berada di bagian selatan, bersebelahan dengan area ketiga.
Untuk setiap pertandingan pada hari pertama akan dimulai pada waktu yang bersamaan di seluruh tempat. Hari pertama adalah bagian dari kloter A yang memulai pertandingan, yang akan dilanjutkan oleh kloter B setelah pertandingan kloter A selesai. Untuk penyelesaian pertandingan akan menjadi fleksibel untuk penyihir dan pendekar, dan untuk alkemis dan penempa akan diberi penentuan waktu selama pertandingan.
Bagi orang yang mengikuti lebih dari satu pertandingan, akan dibagi waktu dalam kloternya. Misalkan si X mengikuti Penyihir dan Pendekar, maka dia akan mendapatkan kloter A untuk Penyihir dan kloter B untuk Pendekar. Orang yang mengikuti dua pertandingan harus menerima konsekuensi bahwa dia harus bertarung dua kali lipat dalam sewaktu-waktu. Karena itu hanya sedikit orang yang mau mengambil dua pertandingan sekaligus. Biasanya mereka akan mengambil apa yang paling dikuasainya untuk meningkatkan persentase untuk kemenangan mereka sendiri.
Lasse juga mengikuti teori ini dengan hanya mengikuti satu pertandingan saja.
Waktu berlalu dengan sangat cepat. Sudah waktunya untuk Festival Lembar Kertas Suci hari pertama dimulai.
Lasse dan Osari bersama memasuki akademi yang sudah dibuka secara umum untuk dapat menikmati festival tahun itu oleh masyarakat luas. Kecuali para pengawal atau pelayan dari peserta, orang yang ingin melihat pertandingan harus membayar tempat duduk didalam. Namun bisa juga melihat diluar dengan layar yang menampilkan pertandingan secara live diluar arena.
Saat mereka memasuki Akademi, sudah ada banyak orang yang berkeliaran disekitar. Selain itu juga, banyak penjual yang berjualan didalam akademi yang sebaian besar adalah para siswa akademi itu sendiri. Beraneka-ragam kios-kios dibuka disepanjang jalan. Ada yang berjualan makana, pakaian, hingga berbagai macam ramuan dan senjata terbar di kios-kios itu.
“Sepertinya kita harus berpisah dari sini.”
Lasse dan Osari berhenti di persimpangan jalan. Osari tersenyum, “Ya, semoga kamu bisa lolos ke babak selanjutnya.”
Lasse tertawa, “Tentu saja! Hanya babak penyisihan, aku tidak akan tereliminasi begitu mudah.” Dia menepuk bahu lawan bicaranya, “Kamu juga, pastikan aku melihatmu nanti dan mendengar berita yang bagus.”
“Tentu!”
Mereka berdua berpisah, berjalan berlawanan arah.
Sebelum memulai pertandingan, para peserta berkumpul di tempat pertandingan masing-masing untuk persiapan pertandingan. Yang tidak diharapkan Lasse adalah peserta yang mengikuti pertandingan yang sama dengannya hanya sedikit, tidak lebih dari 20 orang. Entah itu banyak yang tidak mengikuti festival ini atau memang hanya sedikit orang yang bisa kemampuan ini. Memang yang diketahuinya bahwa orang yang berprofesi sebagai alkemis sangat langka, tapi dia tidak pernah membayangkan kalau seluruh negeri hanya kurang dari 20 orang yang mengikuti ini. Padahal festival ini sudah sangat terkenal dan paling ditunggu-tunggu oleh sebagian besar orang.
Dan, yup! Lasse mengikuti pertandingan Alkemis sebagai pilihan terakhirnya.