Untuk babak penyisihan ini diberi waktu selama dua jam pengerjaan alkimia. Jika lebih dari waktu yang ditentukan maka akan secara otomatis tereleminasi dari pertandingan. Jika proses alkimia gagal dan masih ada waktu, peserta dapat membuat dan mengerjakannya kembali dari awal hingga batas waktu habis. Setiap peserta akan membuat satu pil, dan syarat lulus lain adalah pil yang dibuat harus lebih tinggi dari tingkat semi-menengah rendah, jika dibawahnya maka tidak akan dihitung.
Para penonton pun diharapkan tidak berisik karena ditakutkan akan mengganggu konsentrasi peserta yang dapat mengakibatkan kecelakaan yang tidak diinginkan. Karena itu di barisan para penonton hanya ada bisikan-bisikan yang terdengar.
Semua peserta mulai dari memilih bahan mereka untuk dijadikan pil. Beberapa sudah ada yang langsung memilih dan mulai pengerjakan, beberapa lagi masih memilih dan ragu-ragu. Namun semua berjalan dengan tenang dan teratur, tidak ada yang tergesa-gesa ataupun panik.
Lasse memerhatikan hal kecil ini sedikit kagum. Bagaimana pun sebagian besar peserta dari pertandingan ini adalah seorang anak-anak. Untuk mentalitas bagi seusia mereka patut diacungi jempol dan diberikan apresiasi. Mungkin karena pengajaran dan pelatihan mereka membuat mereka sudah terbiasa dengan adegan semacam ini. Yah, sebagian besar pasti dibina sejak dini karena alkemis sangat langka, sudah semestinya untuk dijadikan harta berharga dan dipoles untuk menajamkan bakat. Tidak akan heran jika seperti ini.
Lasse kembali memfokuskan ke bahan-bahan yang ada dihadapannya. Untuk bertahun-tahun ini dia sudah membaca ribuan buku tentang tanaman roh. Selain itu dengan Alantryas disampingnya dia tidak perlu berusaha menghapal, hanya sekali baca dan itu sudah menempel di otaknya. Selain itu, dengan adanya cheat ini, dia bisa tau tanaman apa saja yang lebih baik digabungkan dan dapat mensimulasikan di pikirannya sehingga kemungkinan gagalnya sebesar 0%.
Memikirkan hal ini, Lasse bersungguh-sungguh berterima kasih dengan sangat tulus kepada sistem cheat ini. Jika tidak ada dia apa jadilah dirinya.
Dengan masih memikirkan berbagai bahan di otaknya, Lasse adalah yang terakhir memulai proses alkimia pemurnian pil, dan itu sudah 15 menit berlalu.
Untuk babak penyisihan ini, Lasse sebenarnya tidak ingin terlalu menonjol. Tapi bagaimana pun dia tidak ingin, tetap saja pasti akan. Dia menggunakan metode alkimia berbeda dengan yang lain. Kekurangan elemen api untuk proses pemurnian dan sebaliknya menggunakan es sebagai gantinya tentu saja yang membuat semua orang terkejut.
Selain itu, jika dia menggunakan bantuan dari Alantryas untuk membuatnya mempunyai elemen api-mutan pasti akan membuat curiga untuk para penghuni kerjaan Luxerus karena mereka semua sudah tau bahwa dirinya hanya mempunya energi roh tipe kayu dan es. Jika tiba-tiba muncul Api-mutan, patut dipertanyakan.
Kenapa tidak sejak awal aku meminta si Alan menambahkan elemen Api??!!
Tida terpikirkan oleh Lasse akan jadi seperti ini. Jika tau dia benar-benar akan memaksa si Alan itu.
Setelah menganmbil tanaman apa saja yang akan digunakan, dia membawanya ke depan tungku dan merenung disana. Hanya berdiam diri menatap tungku dengan tangannya diletakkan di dagunya.