Hubungan Alde dan Shasa sudah berjalan satu bulan, sejak awal dekat hingga kini Alde rajin antar jemput Shasa, saat nongkrong Shasa selalu diajak, seperti pasangan yang lainnya saat tengah kasmaran tak bisa dipisahkan, kemana mana pengen berdua, dunia serasa milik berdua.
Hari ini hari terakhir ujian nasional, untuk melepas kepenatan setelah ujian Alde bersama teman temannya berencana merayakan kebebasannya berkutat dengan buku sekolah, rumah Alde jadi tujuannya, karena selama ini hanya rumah Alde yang jadi basecamp mereka, tempat ngumpul atau hanya sekedar nonton film.
Yang pastinya Shasa tak pernah ketinggalan ikut andil diacara mereka, ini bukan hanya ada Aldi,Eza,Dinda dan Randi, tapi sibule tampan Justin teman tongkrongan mereka yang baru beberapah hari ini gabung.
Shasa tak canggung berada diantara teman teman Alde, Shasa memang dikenal banyak teman mudah beradaptasi dengan siapa, pantas saja dia jadi primadona sekolah, kecantikannya seimbang dengan akhlaknya, hanya saja gaya hidup Shasa terbilang fantastis, mungkin karna dia orang berada dan juga seorang model.
Dinda satu satunya sahabat cewek Alde menjadi teman curhat baru Shasa, apapun hal yang bersangkutan dengan Alde selalu Shasa tanyakan langsung pada Dinda, cewek kalau ketemu cewek langsung klik obrolan dan curhatnya.
"Gila mantap banget nih sambel, " puji Randi kepedasan.
"Ini rujak termanis yang pernah gue buat," bangga Alde sombong melirik kearah Shasa disampingnya.
"Sombong," cibir Dinda.
"Mending lue jual aja deh,pasti luka rujak lue," saran Eza.
"Ogah nanti abis sama lue pada."
"Yaelah pelit bener sama temen," celetuk Aldi.
"Bukan untung malah rugi gue."
"Udah sore nih gue cabut duluan," pamit Randi.
"Ngapain lue?" tanya Eza.
"Jemput adik gue les."
"Kalau gitu bareng gue mau ke bengkel," Aldi mengambil tasnya bersiap untuk pergi.
"Wah kagak seru nih,ya udah kita balik aja udah sore," ajak Eza mulutnya penuh dengan buah.
"Lah gue gimana?"
"Gue antar bule dulu baru nanti balik lagi."
"Gue balik bareng Aldi aja yang searah," tolak Justin.
"Oke,kita balik sekarang, bye..."pamit Dinda nyelonong lebih dulu meninggalkan teman temannya, yang lain melongo lihat tingkah Dinda.
Alde mengantar teman temannya hingga depan rumahnya, setelah mereka jauh Alde kembali masuk kerumah membersihkan rumah yang berantakan.
"Jam tangan aku kemana?" Shasa mengeluarkan semua isi tasnya diatas sofa dengan kebingungan.
"Coba didalam kamar," ucap Alde disela menyapu.
"Kamar??"
"Bukannya tadi kamu sama Dinda tiduran di kamar aku," Alde mengingatkan.
"Oh iya aku lupa,"Shasa berlarian menuju kamar, Alde kembali melanjutkan menyapunya.
Hingga Alde selesai beres beres Shasa belum juga keluar dari dalam kamar, Alde penasaran apa yang dilakukan Shasa yang tak juga keluar dari kamarnya, terdengar samar suara Shasa yang sedang menerima telpon dari seseorang diseberang sana.
Alde masuk kedalam kamar tanpa bersuara, memperhatikan Shasa dari jauh bersandar pada dinding kamar.
"Siapa?" tanya Alde setelah Shasa mengakhiri pembicaraanya melalui ponsel.
"Temen."
"Serius banget?"
"Namanya juga temen kerja," santai Shasa.