Assalamualaikum warohmatullahi wabarakatuh.
Salam hangat, saya penulis yang suka minum kopi hitam manis, menyampaikan sepatah kata tentang dibalik layar menulis novel pertama saya, judul Rumah Amora.
Rumah Amora, adalah novel pertama yang saya tulis, tahun 2018.
Rumah Amora terlahir dari pergulatan hati dan pikiran saya. Rasa tidak percaya diri hampir buat saya tenggelam dalam kemalasan melanjutkan tulisan. Saya hanya mampu menulis berbagai cerita pendek dengan imajenasi yang ditangkap dari mana saja. Baik itu perjalanan berangkat dari rumah ke kantor atau sebaliknya, keadaan sekitar tempat tinggal, dan ketika saya membaca novel fiksi dari berbagai genre serta novel karya teman sesama pengarang cerita.
Saya nekad ikut menulis cerita 30 hari atau cerita bersambung di sebuah event yang diadakan Penerbit indie, Penerbit LovRinz Publishing. Berharap bisa menelurkan karya terbaru saya selain cerpen, yakni sebuah novel.
Karena saya menyukai genre cerita horor, maka saya mencoba menulis cerita horor menjadi sebuah novel dalam 30 hari. Dan akhirnya masuk nominasi kontributor cetak novel gratis dari Penerbit LovRinz Publishing, tahun 2019. Rumah Amora akhirnya menjadi novel cetak pertama saya, meski masih banyak kekurangan di dalamnya, tapi saya merasa bahagia menuliskan kisahnya.