Blurb
Barangkali memang benar, sebaik-baiknya pertemuan adalah pertemuan yang sama sekali tidak direncanakan. Sebab pertemuan yang tidak direncanakan serupa pintu menuju kedekatan dan puluhan pertemuan yang direncanakan. Meski pada akhirnya tidak akan terlepas dari yang namanya perpisahan.
(*)
Reihan Vaska. Seorang laki-laki yang sedang berada di tengah-tengah hujan keharuan-- kehilangan tempat kepulangannya sesaat setelah ditinggalkan oleh seseorang yang lebih memilih tempat tinggal baru bagi perasaannya. Seorang laki-laki yang sangat memegang teguh arti kesetiaan. Seorang laki-laki yang begitu menghargai perempuan. Namun, sesaat setelah ditinggalkan, ia memutar haluan segala prinsip hidupnya. Kehilangan arah dan tujuan.
Cintanya yang terlalu dalam menumbuhkan kebencian yang lebih dalam kepada perempuan. Namun, di saat yang sama ia bertemu dengan orang baru yang sama-sama begitu membenci arti cinta. Akan tetapi apa jadinya jika ternyata keduanya terpaksa harus dipersatukan dalam satu ikatan yang bernama pernikahan? Sungguh, rasanya serupa tertimpa langit yang retak bagi Reihan.
Perasaannya yang masih remuk redam, pikirannya yang begitu carut marut seketika semakin meledak saat ia tahu bahwa perempuan yang akan dinikahkan paksa dengannya adalah seorang perempuan yang bekerja sebagai, "Wanita penghibur".
Lalu apakah yang terjadi selanjutnya antara Reihan dan perempuan yang bernama Verganita itu?