Blurb
"Rumah kami berjarak beberapa puluh meter lagi, tapi telunjuk Wahyu yang bergetar menunjuk ke sana. Dengan bantuan cahaya lampu motor yang tidak terlalu terang, aku melihat rombongan pembawa keranda berhenti tepat di halaman rumah kami. Mereka berdiri menghadap pintu depan. "Matikan lampu," aku berbisik. Ketika lampu motor sudah mati, semua menjadi gelap. Aku melihatnya. Sosok-sosok itu masih berdiri di depan rumah. Ternyata terdapat lubang. Liang kubur. Aku takut setengah mati. Entah sejak kapan liang kubur itu ada di sana dan siapa pula yang menggalinya? Semua hal itu terjadi di rumah, di perkebunan karet.