“Nathan!!! Buka pintunya….tolong…!!!!”
Suara wanita itu terdengar dari balik pintu berusaha menggedor pintu rumah kami. Seketika Jonathan melepaskan genggaman tangannya yang membuat pergelangan tanganku membiru. Kakiku langsung lemas ketika Jonathan memalingkan wajahnya dariku. Suara wanita itu memanggil suamiku dengan nama panggilan lain. Aku segera menghampiri pintu untuk membukakannya.
PLAK.
Aku bisa mendengar suara tamparan yang mengenai wajahku begitu keras. Lututku kesakitan karena wanita itu memiliki kekuatan besar sehingga tamparannya membuatku bisa terjatuh ke tanah. Aku mengangkat wajah perlahan. Aku bisa merasakan kakiku begitu lemas karena mendengar suara detak jantungku yang sangat terus berdegup kencang. Aku melihat seorang wanita berambut hitam lurus sepanjang bahu sedang menghembuskan nafasnya. Kedua matanya sedang menyolot kearahku. Karena ketakutan, aku memalingkan wajah.
“Claire!” Suamiku memanggil namanya, kemudian segera memegang tangannya untuk menghentikan gerakan tubuhnya yang hendak menginjak kepalaku ke tanah.
“Maaf.. apa saya mengenal anda??” aku pun memberanikan diri bertanya. Mengapa wanita itu tiba-tiba menggedor pintu dan menampar wajahku dengan kasar. Aku ingin bertanya tetapi sepertinya wajahnya begitu marah ketika melihatku sehingga aku berusaha menutup bibirku sebaik mungkin.
“DASAR PELACUR!!! SIALAN!!!!” Wanita bernama Claire itu hendak menghampiriku tetapi ditahan oleh Jonathan. “Jadi inikah istri keduamu, Nathan?”
“Kita sudah berjanji tidak akan membahas ini bukan?!” Jonathan kemudian membawa Claire ke dalam rumah, tetapi Claire menempis tangannya.
“Lepaskan aku! Kamu berjanji padaku untuk tidak menikah lagi demi proyek sialanmu itu!” Claire kemudian mulai meneteskan air mata. “Teganya kau padaku.. Nathan… sebentar lagi adalah bulan ketujuh aku akan melahirkan anak kita… tetapi mengapa kau tak mengatakannya dari awal??!!!”
“Istri kedua.. Jonathan? apa maksudnya ini?” Aku berusaha bangkit dari tanah setelah menahan rasa sakit di lututku. Kakiku tambah lemas ketika aku memberanikan diri untuk bertanya.
Claire menunjukkan wajahnya yang masam dengan menatap kedua mataku. “Jadi kamu sendiri belum tahu?” Claire mengendus dengan sinis. “Aku adalah istrinya yang sah, sementara kamu hanyalah perjanjian proyek dari boss sialan itu!!!”
“Nathan, berhentilah dari pekerjaan itu. Aku tak mengerti mengapa atasanmu itu menyuruhmu untuk menikahinya. Padahal dia tahu sendiri kita sudah menikah!!!!!”
“Jonathan… kamu sudah menikah?? Jadi selama ini…”
“IYA BENAR!! KAMU ADALAH PENGGANGGU RUMAH TANGGA KAMI!!!” Claire kemudian menarik syal yang melingkari leherku, kemudian dia mencekiknya dengan penuh amarah. Aku melihat tatapan matanya yang begitu menyolot dengan penuh kebencian.
“LEPASKAN!!!” Aku mendorongnya sampai jatuh ke tanah.
Dari balik roknya, aku bisa melihat darah mulai mengalir keluar. “Nathan.. Nathaan… TOLONG AKU…!!!!”
Jonathan mendorongku dengan kasar. “Minggir! Belum cukup kau menjadi perusak rumah tangga kami, kau bahkan sudah berani melukai istriku!!”
“Jonathan.. Jadi selama ini.. Alasan kamu tak pernah pulang ke rumah…”
“Iya benar, karena aku adalah pria yang sibuk dengan urusan rumah tanggaku.”
Aku melihat Claire tersenyum menyeringai dengan licik dibalik pelukan Jonathan.
“Jonathan! Aku ini istrimu, mengapa kau tidak mengatakannya sejak awal??!!”
“DIAM KAU! WANITA YANG SUDAH TIDUR DENGAN PRIA LAIN BUKANLAH ISTRIKU LAGI!!!!” Teriak Jonathan dengan suara lantang. Aku bisa melihat urat nadi nya seolah-olah ingin putus.
“Jonathan, jika kamu meluangkan waktumu sedikit saja untuk mengobrol denganku. Aku pasti akan menghargaimu seperti suamiku sendiri… tapi apakah kamu tak pernah menyadarinya?
Kamu jarang pulang ke rumah, meninggalkanku seorang diri. Bahkan kita belum pernah malam pertama semenjak 10 tahun pernikahan kita. Kamu sendiri juga tak pernah mengatakan mengapa.”
PLAK.
Jonathan menampar wajahku.
“Dasar wanita tak tahu diri.”
Aku bisa merasakan pendengaranku berdengung selama beberapa menit. Ketika aku merasakan ada cairan kental keluar dari lubang telingaku, aku merabanya, ternyata darah. Entah apa yang akan terjadi padaku. Kepalaku pada saat itu juga terasa sangat berat. Aku ingin istirahat sejenak, mengumpulkan tenagaku untuk menerima semua yang sebenarnya terjadi padaku. Seketika dunia menjadi gelap. Aku tak bisa mengingat lagi apa yang sebenarnya terjadi denganku.
Selama ini, kesalahan apa yang telah kuperbuat?