“Ketika aku datang semua sudah terlambat. Mereka semua sudah melarikan diri entah kemana. Aku merasa tidak aman karena keberadaan Madam Marie. Selain itu, suamiku sendiri mempercayai setiap perkataan Madam daripada istrinya sendiri.”
Hana kemudian menuangkan wine ke gelas Rika. “mereka adalah ibu dan anak. Sepertinya semenjak kecil, suamimu sangat bergantung dengan ibunya ini. Hal yang satu-satunya aneh adalah ketika dia memanggilnya ‘Madam.’ bukannya ‘mama’atau ‘bunda.’”
“Bangsawan kalangan atas memang berbeda dengan budaya kehidupan kita ya..” komentar Stevia.
Setelah Stevia dan Rika meminum segelas wine terakhir, mereka sudah mulai mengantuk. Rika melihat jam dinding di ruang tamu. “Sudah jam sebelas… pantas saja..”
Rika kemudian melihat gelasnya kosong dan meminta lagi kepada Hana dengan memberikan gelasnya. Hana kemudian menggoyangkan botol wine terakhir, memastikan apakah masih ada cairan atau tidak. “Habis. Itu adalah wine yang terakhir.”
“Yahh.. padahal aku ingin minum lagi…” Rika yang mengantuk mulai melemparkan tubuhnya ke bantal.