“Jadi, apa tekadmu sudah bulat?”
“Tinggal satu pertanyaan lagi saya akan menyetujui perjanjian ini.”
Tak terasa dua bulan telah berlalu. Padahal baru saja kemarin aku menghabiskan sore hari dengan makan es krim mochi bersama Stevia, Luna, April, dan Rika. sama seperti biasa, kalian selalu membicarakan hal yang tak penting. Tetapi bagiku, itu sudah menjadi yang terakhir. Sore setelah makan es krim mochi, aku pergi ke Rosella Florestia dan menepati janjiku pada Rosella. Entah mengapa langit mendukung keputusanku jika hari terakhir juga bisa menampilkan keindahan akan malam yang baru. Cahaya jingga senja pada hari itu menyemangatiku untuk mem bulatkan tekadku. Tujuanku tidak akan pernah berubah.
“Sebutkan.”
“Bagaimana caranya menjadi Rosella?”
Sekilas Diane Lachelle memperlihatkan bola matanya terbuka lebar-lebar karena sangat terkejut. Tetapi dia menutupinya dengan sangat profesional. Setelah meminum secangkir teh, baru dia menjawab.
“Caranya sangat mudah. Bekerjalah menjadi penjual bunga dan singkirkan saja Rosella sebelumnya. Maka kamu akan menjadi Rosella. Tetapi, kenapa kamu ingin menjadi Rosella?”
Aku melipat jemari dan menyandarkan dagu ku di meja kerja Rosella. Aku mengelus-ngelus tekstur meja kayu yang terasa begitu halus. Dalam hati, aku mengosongkan semua pikiranku supaya Rosella tidak akan membaca apa yang sebenarnya kupikirkan. Memang terlihat dari ekspresiku jika aku sangat menginginkan posisi Rosella, tetapi tidak dalam pikiranku. Jika kau ingin bernegosiasi, lakukanlah secara adil.
“Saya hanya bertanya bagaimana cara menjadi Rosella. Tetapi saya tidak pernah mengatakan bahwa saya menginginkan posisi Rosella.”
Begitu mendengar perkataan yang kukatakan dari dalam hati, Rosella menenangkan bibirnya yang ingin mendesah tetapi dia menahannya dan berkata.
“Berhentilah basa-basi dan katakan saja apa maumu.”
“Ada sahabat yang ingin saya selamatkan. Sampai hari itu tiba, saya ingin Rosella melindungi saya.”
Rosella mengangguk setuju. Kemudian aku menandatangani perjanjian kerja. Pada akhirnya aku harus mengorbankan kebebasan ku untuk hidup menjadi Poppy. Tetapi jika aku melakukan untuk menyelamatkan masa depan kalian, aku akan melakukan apa saja. Walaupun harus melakukan pekerjaan kotor pada setiap harinya.
Sampai akhirnya, aku harus pergi. Kalian semua mengantarkanku ke stasiun dan menunggu kereta selama berjam-jam .Rosella sebenarnya cukup baik dengan meretas sistem keberangkatan kereta di stasiun untuk membuat kereta yang akan kunaiki datang terlambat dua jam. Dengan begitu, aku bisa menghabiskan dua jam terakhirku sebagai anak remaja berusia 14 tahun bersama kalian.
“Jadi, kamu nanti tinggal sama Tante bertopi aneh yang tempo lalu datang ke sekolah?” Tanya Stevia sedang membuka kemasan es krim mochi.
Aku mengangguk. “Iya, ternyata aku memiliki tante diluar sana.”
Luna membeli banyak es krim mochi rasa vanilla. Kemudian dia membagikannya ke Rika dan April setelah dia pergi ke supermarket depan stasiun. “Rasa vanilla habis, jadi aku beli yang coklat dan stroberi. Ah! Ada melon juga.”
“Aku suka melon!” Rika kemudian menerima es krim mochi pemberian Luna.
“Aku mau yang stroberi ..” Kata April.
Luna kemudian memberikanku es krim mochi rasa vanilla. “Tinggal satu. Hari ini adalah hari istimewa untukmu, Hana.”
“AA! CURANG…!” Kata Rika dengan kesal.
“Hari ini adalah hari terakhir Hana akan pergi. Biarkan saja dia merasakan kenikmatan Vanilla untuk yang terakhir kalinya!” Luna kemudian memberikanku es krim mochi rasa vanilla dan berteriak pada Rika yang merengek.