“Hei apa kalian melihat Hana?”
Stevia mendengar suara gaduh April yang sedang mengelilingi seluruh rumah. Karena mendengar kegaduhan, Stevia bangun dengan wajah setengah tidur dari selimutnya. Dia tak sadar ternyata Hana telah memberikannya selimut tadi malam. Rika dan Luna juga ikut terbangun ketika April mengguncangkan selimut mereka.
“Apaan sih pagi-pagi buta gini…?” Rika mulai mengucek sebelah matanya.
Sementara Luna dengan kesal menutupi wajahnya dengan selimut dan kembali tidur menghiraukan kebisingan April.
Stevia kemudian menguap lebar. “Hana ternyata sudah membersihkan kegaduhan semalam.”
Stevia melihat sekeliling ruang tamu yang telah sepenuhnya bersih dari aroma wine yang menyengat dan botol-botol minuman kosong. Langit masih gelap, hanya ada sedikit sinar matahari yang menyinari kabut yang menutupi perbukitan pohon pinus di sekitar Rumah Kaca. Tetapi kondisi rumah terasa sunyi walaupun April memulai kegaduhan di pagi hari. Stevia kemudian mulai ikut mengelilingi rumah untuk mencari Hana.
“Apa kalian tahu kalau Hana kesini naik mobil?” Stevia pergi ke garasi. Tidak ada bekas adanya mobil kelima yang diparkir di parkiran garasi bawah.
April mengangkat bahu. “Dia yang paling terakhir datang lewat pintu depan.”
Stevia kemudian masuk ke kamar yang telah disediakan di lantai atas. Caelan, Erina, dan Selena sedang tertidur lelap di bawah selimut mereka. Stevia berusaha berjalan sambil jinjit untuk menenangkan bunyi langkahnya. Tepatnya di meja belajar ruangannya, Stevia melihat sebuah karangan bunga mawar putih dengan nama pengirimnya.
“Rosella?” Stevia mencium aroma mawar putih. Terasa masih segar berarti ada seseorang yang meninggalkannya disini sembunyi-bunyi. “Siapa?” gumamnya.
April pergi ke kamarnya, kemudian melihat ada karangan bunga mawar putih. “Rosella?” dia membaca nama pengirim karangan bunga tersebut.
“Rosella…?” Rika melihat ada karangan bunga mawar putih yang telah disediakan di meja belajar kamarnya.
Luna juga menemukan sebuah kotak yang berisikan karangan bunga mawar putih yang disembunyikan di bawah selimutnya. Luna kemudian membacakan nama pengirimnya. “Rosella..?”
“Siapa Rosella?”
Stevia, April, dan Rika mengambil karangan bunga dari kamar mereka kemudian bergegas pergi menuju ruang tamu. Terdapat empat karangan bunga mawar putih dengan nama pengirim yang sama.
“Ada alamat pengirimnya. Rosella Florestia.” Rika kemudian membacakan tulisan dibalik kartu pengirim bunga.
“Bunga itu tidak ada di kamar ketika kita baru saja sampai disini.” Stevia melangkahkan kedua kakinya untuk mengelilingi beberapa ubin lantai sambil berpikir.
Luna kemudian membuka selimutnya. “Apa dari Hana?”