Terima kasih banyak karena sudah membaca karya pertamaku "Rumah Kaca."
Maafkan aku jika ada banyak terjadi kesalahan di bahasa, dan ejaan yang kurang tepat. karena ini adalah pengalaman pertama ku membuat novel.
Alasan mengapa aku membuat novel Rumah Kaca adalah untuk memperlihatkan kepada kalian, para pembaca bahwa kehidupan pernikahan itu tidak seindah yang kalian bayangkan. Aku mengemas semua cerita wanita-wanita yang menderita karena pernikahan yang tak diinginkan dan permasalahan keharmonisan rumah tangga menjadi satu bentuk novel. kebanyakan dari kalian, mungkin akan kecewa karena cerita yang kusampaikan penuh dengan penderitaan dan kesedihan karena tidak sesuai dengan tampilan sampul yang terlihat sangat bahagia dengan warna merah muda.
Aku mengkategorikan cerita ini sebagai cerita remaja karena aku ingin kalian para remaja yang sedang tumbuh menjadi dewasa, melihat kenyataan yang sebenarnya akan datang di masa depan. dunia pernikahan tidaklah seindah di drama-drama yang penuh dengan cinta dan kebahagiaan. justru ketika menikah, itu adalah perjalanan menginjak jalanan berduri.
Karena pernikahan adalah awal mula dari sebuah kehidupan rumah tangga, aku ingin menyampaikan bahwa pernikahan bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan. Ketika kalian menikah, kalian akan memiliki anak dan kalian akan menjadi orang tua. mempertahankan pernikahan itu tidaklah mudah, apalagi jika kalian sudah menjadi orang tua.
Tidak ada orang tua yang sempurna di dunia ini. mungkin itu adalah salah satu alasan yang mereka berikan atas kesalahan yang telah mereka perbuat dalam membesarkan anak.
Banyak orang tua yang memiliki anak tetapi tidak siap untuk menjadi orang tua yang baik. Aku terus menanyakan jika apakah salah jika anak memiliki pendapat yang berbeda dengan orang tua nya?
Aku menceritakan pengalaman hidup Stevia, Luna, April, Rika dan Hana sebagai korban kekerasan dalam rumah tangga mereka. Mereka semua adalah bukti jika kekerasan dalam rumah tangga sering terjadi karena keegoisan orang tua mereka sendiri.