RUMAH REOT (Cita-cita dalam angan)

Sri Wahyuni Nababan
Chapter #7

Ketabahan Hati Guntur

Guntur bersujud di kaki ibunya sambil menangis. Rasa sakit ditahan sekuat tenaga. Ini pertama kali dilakukan Hartina pada anaknya seumur hidup. Narnia dan Rimba memeluk abang mereka dengan air mata yang bercucuran.


Ibu mereka bersandar ke dinding dengan tidak berdaya. Kekesalan Hartina membuat hati dan jiwanya terkoyak. Tidak ada henti-hentinya mereka menangis.


"Bu ... aku nggak nyuri, Bu. Aku nggak nyuri ...." Guntur ingin ibunya mendengar cerita yang sebenarnya.


"Udahlah, Gun. Ibu tau kita susah, Nak. Bahkan keluarga kita yang termiskin di kampung ini. Tapi Ibu tidak pernah berpikiran mau mencuri." Hartina terus menangis.


"Bu ... ini hasil dari kerjaku, Bu. Pak Dedi yang memberikannya," ucapnya datar sambil menangis terisak-isak.


Hartina melegakan tangisnya dan memandangi wajah anaknya. Sebenarnya dia percaya dengan ucapan Guntur, tapi karena Ferdi selalu mendesaknya untuk meminjamkan uang, maka anak jadi korban. Terlebih pada Guntur yang kini sudah mulai besar.


Guntur memberikan uang tersebut pada ibunya, untuk membeli beras dan keperluan penting lainnya.


"Bu, maaf kalau aku udah ngecewain Ibu."


Guntur menceritakan dengan jelas atas semua yang dia lakukan sampai mendapatkan uang itu. Bahkan uang jajan yang diberikan tadi, dia niatkan untuk membeli lauk yang enak untuk adik-adiknya.


Tanpa menjawab, ibunya memeluk Guntur sembari mengelus badan anaknya yang dipukul tadi dan berkata, "Maafkan Ibu, Nak. Ibu khilaf. Ibu nggak akan pernah lagi menghukum kamu dengan cara tadi. Maafkan Ibu."


Guntur semakin erat memeluk ibunya. Pun dengan Narnia dan Rimba yang ikut dalam kehangatan itu. Masalah selesai, mereka berharap tidak akan terulang lagi esok hari.


Keikhlasan dan kejujuran Guntur selama ini membuahkan hasil. Meski tidak tahu cerita ke depannya. Perjalanan Guntur masih panjang. Usianya yang masih terlalu muda, sudah bisa memikirkan nasib mereka bertiga.


***


Narnia dan Rimba pergi ke rumah sebelah untuk menonton televisi. Kotak ajaib yang pernah mereka miliki rusak akibat tersambar petir. Uang untuk memperbaikinya belum juga kesampaian.


Mereka asyik menonton dari jendela rumah tersebut. Film kartun yang lagi tenar-tenarnya tidak bisa mengedipkan mata. Saat anak pemilik rumah sadar kalau ada yang menemaninya, dia mengusir dengan kasar.

Lihat selengkapnya