RUMAH SEBELAH

Dezzi Echi
Chapter #2

2. Tolong

Waktu berjalan begitu cepat, tugas sekolah semakin padat, ujian kelulusan sudah di depan mata. Memasuki bangku Sekolah Menengah Pertama untuk riris adalah hal yang menyenangkan, beranjak remaja,puberitas, menstruasi,tumbuh jerawat mulai menghiasi wajah lugu riris. Stress dengan tugas yang menumpuk jadi bagian hari-hari riris untuk menghadapi Ujian Nasional.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Innalilahi Wa innalilahi Ro'jiun... Telah meninggal Bapak Rino hari ini pukul 14.00 WIB, dan akan dimakamkan 16.00 WIB Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Suara Toa dari Langgar dikampung tetangga terdengar nyaring hingga desa kami.

Innalilahi, Om Rino meninggal Mbok, teriak mbak sekar menghampiri mbok dirah yang sedang menyapu disamping rumahnya.

Mbok dirah masih sibuk dengan sapu dan pengki yang dipegangnya, tanpa menghiraukan ucapan mbak sekar.

Mbok..mbok... Teriak mbak sekar lagi menepuk pundak mbok dirah.

Ada apa sekar teriak..teriak...? Tanya mbok dirah setengah memalingkan wajahnya kehadapan mbak sekar.

"Om Rino meninggal mbok.." sahut mbak sekar dengan kencang.

"Innalilahi... Kapan kar...?Kemarin habis main kesini nganterin jagung rebus. Bukan rino mungkin kar..." Jawab mbok dirah kaget.

Bener mbok, Om Rino semalem sakit perut, asam lambungnya naik. Tadi pagi dibawa kedokter sama istrinya, tapi nggak selamat mbok.

Waktu menunjukkan pukul 15.00 Wib, kala itu langit sangat gelap, angin berhembus kencang hujan turun sangat lebat suara gludug bergemuruh berteman kilat yang berjalan di langit gelap.

Lihat selengkapnya