Waktu-waktu semakin bergerak cepat, setiap harinya beberapa warga disibukkan dengan kegiatan mereka masing-masing, ada yang kesawah, berjualan, atau menjadi kuli diladang milik para juragan. Yahhh... Begitulah cara mencari nafkah orang-orang dikampung ini. Desa Tisari namanya, kampung dengan nuansa pegunungan dan perbukitan, sawah,ladang dan hutan terhampar begitu indah dan menyejukkan.
"Hallo malam ini kita ditemani dengan beberapa lagu dangdut ceria yang akan menemani kesunyian malam... Hahahah... Buat kamu yang mau request lagu dan masih mantengin siaran kami, yukk cepat bergabung di frekuensi 92fm radio damasu dangdut malam sunyi...." Suara radio dirumah mbok dirah memekik kesunyian.
"Jam berapa ini sih??? Suara radio dirumah mbok dirah kencang sekali"ungkap riris sembari mengucek mata yang terasa berat untuk dibuka.
Saat itu, waktu menunjukkan pukul 02.00, jam-jam malam ditengah kesunyian namun terasa hangat karena suara radio dari rumah mbok dirah. Namun juga ada hal yang selalu biasa riris rasakan ketika terbangun jam 02.00 malam.
Prak..prak..prak...
Yahh... Suara yang tak asing ditelinga riris, suara yang selalu membuat riris penasaran.
Suara sepatu boots melangkah berjalan amat kencang, suara langkah kaki itu selalu muncul dan tak asing ditelinga riris membuat merinding mendengarnya.