Rumah Tanpa Kasih

Luv
Chapter #4

03| Di Antara Buku-buku

“Kirain kamu nggak masuk. Guru sampai nanyain kamu berkali-kali karena sampai jam pertama habis belum juga masuk kelas. Kok bisa selama itu telatnya? Dihukum apaan sama guru?”

Namanya Bulan, teman sebangku Bintang. Gadis berambut bob dengan poni semi-tebal itu mencerocos sesaat setelah guru geografi mereka keluar kelas. Pasti dia sudah menahan diri untuk tidak bertanya sampai jam istirahat tiba.

“Aku di UKS tadi.”

“Gimana ceritanya bisa di UKS? Kamu sakit?” Bulan kembali bertanya sambil mengikuti Bintang yang berjalan keluar kelas.

Bintang langsung menceritakan kejadian yang menimpanya di sepanjang jalan menuju perpustakaan sekolah. Karena telat satu jam pelajaran, guru geografi meminta dirinya untuk membuat esai mengenai perubahan iklim dan isu lingkungan global minimal empat lembar yang harus dikumpulkan minggu depan.

Belum setengah hari di sekolah, ia sudah mendapatkan dua hukuman.

“Aku bantu cari buku buat kamu jadiin referensi,” ucap Bulan lalu melenggang pergi menyusuri rak-rak buku perpustakaan. Hal yang sama juga dilakukan Bintang.

Bintang berjalan dengan langkah perlahan di sepanjang rak-rak buku yang tinggi. Ia menatap buku-buku yang berjejer di depannya dengan intens. Tangan kirinya memegang sebuah buku tulis, sementara tangan kanannya memegang pulpen. Pulpennya itu bergerak perlahan menyentuh punggung buku satu per satu.

Ia berhenti di depan rak buku khusus novel. Di antara deretan novel yang berjejer di sana, ada satu judul yang menarik untuknya. Tangannya terulur, mengambil novel yang paling tebal. Ia mengusap sampulnya perlahan, desain dan judulnya mencuri perhatian. Judul dan sampulnya menarik. Setelah membaca blurb, ia pun memutuskan untuk meminjamnya.

Bintang melanjutkan pencarian, berjalan ke rak buku yang lain, dan menelusuri satu per satu judul buku yang terpajang. Dia mengambil salah satu buku, membuka lembar demi lembar, dan membaca beberapa bagian.

Lihat selengkapnya