Pagi itu, suasana kelas XI IPS 1 lebih mirip pasar daripada ruang belajar mengajar. Suara tawa, teriakan, dan derit kursi bercampur jadi satu.
"Jangan lupa PR Bahasa Indonesia dikumpulkan hari ini, ya!"
Teriakan salah satu anak yang duduk di bangku tengah, seketika membuat gerombolan siswa yang duduk di sudut belakang panik. Satu anak yang duduk paling depan dengan santainya menyalin jawaban milik teman sebangku.
Di barisan belakang, ada tiga orang yang sedang beradu argumen perihal bubur. Saking seriusnya, mereka sampai buka polling.
"Enakan diaduk."
"Enakan nggak diaduk. Kalau diaduk visualnya bikin nggak nafsu makan."
"Aku, sih, mau diaduk atau nggak diaduk yang penting dikasih kecap sama kerupuk yang banyak."
"Ya elah, mau diaduk atau enggak juga pas masuk perut sama keluar pas berak bentukannya sama aja," sahut siswa berambut gundul ala abdi negara.
Sontak membuat tiga teman perempuannya berseru bersama, "Ih, apa sih!"
Sementara itu, Bintang yang sudah duduk di bangkunya sejak lima menit lalu sedang sibuk membaca buku paket yang ia pinjam dari perpustakaan untuk mengerjakan esainya.
"Udah sampai aja, nih," celetuk Bulan yang baru saja datang. Setelah duduk dan menaruh tasnya di meja, ia bertanya, "Udah selesai esainya?"
Bintang hanya menggeleng sebagai jawaban. Ia fokus pada bacaannya.
"Awas-awas!"
Gerombolan siswa yang berdiri di dekat pintu langsung menyingkir, memberi jalan saat seruan kencang itu tiba-tiba terdengar.
Gadis berkucir satu menerobos kerumunan dengan setumpuk novel di kedua tangannya. Ia menggerutu, "Kalau ngobrol, duduk atau berdiri di pojokan sana aja, noh. Jangan depan pintu begini, ganggu tau!" Ia berjalan cepat menuju bangkunya, tepat di depan Bulan.
"Buset," celetuk Bulan dengan sedikit jeda, lalu menambahkan, "banyak banget novelnya, Sin."
"Mumpung belum ada yang minjam," balas Sinta sambil meletakkan novel-novel yang ia bawa ke mejanya. "Ini semua baru aja ada di perpus sekolah, stoknya dikit."
"Bukannya maksimal dua?"
"Gue nyuruh Jamal sama Mamat yang pinjam." Sinta terkekeh pelan, lalu duduk menyamping agar bisa mengobrol dengan Bulan.