Rumah untuk Pulang

Lirin Kartini
Chapter #7

BAB. 7 - EMOSI

“Mima.” Aku mengulurkan tangan pada Indra, tapi cowok itu mengabaikannya, sama seperti Ed. Bedanya, Indra langsung membuang muka.

“Pokoknya, acara malam ini harus berhasil. Aku nggak mau ada yang gagal.” Indra malah berujar pada Ed yang ada di sebelahku.

“Beres, tenang aja,” kata Ed sambil mengangguk dan tersenyum.

Indra menatapku sebentar dengan sinis lalu pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Tapi, gumamannya yang lebih menyerupai gerutuan terdengar jelas olehku, “Awas aja kalau anak baru itu bikin kacau.”

Anak baru? Bikin kacau?

Darahku spontan mendidih. Seenaknya saja dia berkata begitu tentang aku, padahal dia tidak tahu apa-apa. Ketemu saja, dia malah melengos. Kakiku berjalan cepat mengejar Indra. Tidak aku pedulikan Ed yang berteriak melarang. Tidak peduli juga jika dia usianya lebih tua dariku. Aku hanya ingin memberinya pelajaran.

Dasar nggak punya sopan santun! Percuma umur lebih tua tapi kelakuannya begitu!

“Hei!” Aku menarik tangan Indra hingga dia berbalik dan menghadapku. “Siapa yang kamu maksud anak baru dan bikin kacau?!” teriakku penuh emosi. Dadaku bergemuruh saking kesalnya.

Indra memutar bola matanya dengan malas lalu mendengkus. “Siapa lagi?” katanya ketus sambil melotot padaku.

“Kamu—”

Ucapanku terpotong karena ada yang menekan bahuku dengan keras. Ed yang melakukannya agar aku tidak bisa bergerak atau mencegahku melakukan sesuatu pada Indra.

“Kamu harus kasih kesempatan buat dia.” Ed berkata pada Indra. “Segala sesuatu pasti ada awalnya, ‘kan?”

Indra bergeming. Matanya masih melotot sebal padaku.

“Kamu juga begi—”

“Aku tahu! Aku tahu! Nggak usah dilanjutin!” potong Indra cepat sebelum Ed menyelesaikan kalimatnya. Wajahnya kini memerah lalu berbalik pergi. Entah marah atau malu. Kurasa, kata kedua lebih tepat, karena ucapan Ed berikutnya.

Lihat selengkapnya