Anggap saja Desi sedang tak berpikir panjang. Setelah ia menghabiskan banyak waktu di kamar dan kelelahan menangis seorang diri, perasaannya yang menyentuh dasar kembali naik seperti sebuah siklus yang membawanya ke atas untuk terdorong melakukan sesuatu.
Wanita itu turun dari tempat tidurnya, mencari-cari di mana akta cerai yang kemarin diributkannya bersama Amel, lalu mengumpulkan dan membuka-buka lagi setelah ia temukan tercecer di lantai ruang tamu.
Kali ini Desi membacanya dengan jauh lebih teliti. Dari tanggal yang tertulis, alasan perceraian, hingga siapa yang menjadi saksi.
Mulut Desi terbuka tiba-tiba, terkejut ia tak menduga. Nama Hamdan dan Indra tertulis menjadi saksi di sana. Tak habis pikir Desi, bisa-bisanya kedua orang itu kompak berkubu dengan Faisal untuk membuat akta cerai yang bagi Desi ini adalah palsu.
“Jahat!”
Desi bangkit berdiri, memasukkan berkas-berkas itu kembali pada mapnya dan bersiap untuk meninggalkan rumah mencari apa yang ingin ia temukan lagi.
“Bunda seneng … banget, Pi. Akhirnya Bunda bisa punya rumah sendiri. Makasih ya, Pi.”
“Bunda?”
“Eh! Kita maksudnya.”
Dilain tempat, pada kehidupan sebuah keluarga yang bertolak belakang keadaannya dengan Desi, Siska sedang diliputi perasaan berbunga-bunga.
Hamdan sudah berhasil meyakinkan Faisal untuk membeli rumahnya. Sesuai dengan yang Hamdan mau, rumah dibayar dengan sejumlah uang yang kurang jauh dari setengahnya namun tanpa perlu menunggu lunas ia sudah mendapat persetujuan Faisal juga untuk membalik nama kepemilikannya menjadi nama Siska Safitri, selingkuhan yang kini sudah sah secara agama menjadi istrinya.
“Baik banget ya Pi, Kak Sal,” ucap siska sambil memandangi sertifikat rumah atas nama dirinya yang sudah jadi.
Hamdan menghirup kopinya sejenak sebelum menjawab Siska. “Ya …, antar baik sama o'on ya beda-beda tipis.”
“Hush! Papi. Masa sama kakak sendiri ngomong gitu?”
“Emang iya, gampang banget dia tuh percaya sama orang. Papi aja nih, udah sering minjem duit sama dia tapi enggak dibayar enggak masalah. Kalo dia pinter mah, enggak bakal dikasih lagi.”