Rumah yang Tak sempurna

Yulian Juli
Chapter #31

31. Suami Setia Di Mata Nurul

“Iya, iya! Hampir setahun yang lalu Kak Sal emang udah nikah lagi!”

Pecah sudah rahasia itu. Tekanan yang diberikan Desi membuat Nurul tak dapat lagi menggenggam rahasia itu kuat-kuat.

Sebegitu cepat Nurul berubah pikiran. Baginya biarlah, mungkin ini memang sudah saatnya Desi tahu. Kalau memang pada akhirnya membuat ruwet ya sudah ruwet saja. Dia punya alasan untuk tidak tetap tutup mulut, yang ia yakin Hamdan dan Faisal akan mengerti. Siapa memangnya yang ingin berurusan dengan polisi hanya karena masalah rumah tangga orang lain?

Desi mematung dengan tatapan kosong yang bukan berarti air matanya berhenti, melainkan menderas.

“Sekarang Mbak udah tau kan kebenarannya gimana? Kak Sal itu udah enggak mau balikkan sama Mbak. Jadi Mbak enggak usah minta penjelasan apa-apa lagi soal akta cerai itu. Mau asli atau palsu, rumah tangga Mbak tetap enggak akan selamat. Jadi baiknya sekarang Mbak pulang, jangan ganggu saya, Bang Hamdan atau Bang Faisal lagi!” tak sedikitpun di pikiran Nurul ingin membantu menghapus air mata Desi, ia justru semakin menunjukkan rasa tak pedulinya.

“Bisa-bisanya kamu sama Hamdan sembunyiin ini dari Mbak.” Desi masih enggan meninggalkan rumah itu. “Apa kalian emang senang lihat Mbak sama Kak Sal pisah?!” bentakan Desi meluap murka.

“Loh! Kenapa enggak?! Sebagai adik jelas kami dukung Kak Sal buat dapetin kebahagiaannya. Kalau pasangannya buat dia tertekan ngapain dipertahanin?! Saya kan tadi udah bilang, Mbak. Ngaca! Instrospeksi diri! Itu penting Mbak, penting biar suami kita enggak kabur kawin lagi sama perempuan lain yang betebaran di luar sana!”

Seketika Desi tersenyum sinis mendengar nasehat Nurul yang memuakkan baginya. Tentu ekspresinya itu membuat dahi Nurul mengernyit bingung.

“Jadi kamu ngerasa udah paling benar jadi istri?” sindir Desi.

Nurul bersilang tangan. “Ya …, dipikir aja, Mbak. Kalo saya enggak benar jadi istri, dari dulu Bang Hamdan udah ninggalin saya kalee. Mbak bisa lihat sendiri kan, puluhan tahun pernikahan saya sama Bang Hamdan adem ayem. Itu karna sebagai istri saya bisa bikin Bang Hamdan seneng. Enggak kayak perlakuan Mbak ke Kak Sal!

“Kalo emang Mbak Desi mau belajar sama saya boleh. Nanti saya ajarin cara nyenengin suami. Tapi …, agak ragu saya Mbak. Apa bisa, Mbak niru saya? Atau …, mending Mbak ngejanda aja terus, biar enggak ada laki-laki lain yang nasibnya sama kayak Kak Sal, he he he.”

Desi dibakar geram. Ingin sekali menampar Nurul dengan kenyataan yang dia ketahui. Buru-buru Desi hapus air matanya. Tak peduli apa yang akan terjadi, ia sudah tak sabar ingin mengubur kesombongan Nurul dan membongkar semua kebusukan Hamdan yang Nurul pandang sebagai suami yang loyal karena keahliannya sebagai seorang istri.

“Jadi selama ini kamu pikir Hamdan udah setia?” Akhirnya kalimat itu terucap dari bibir Desi, ia yakin bahwa ini akan menjadi awal jatuhnya kepercayaan diri Nurul.

Tawa mengejek Nurul terhenti. Tak kalah tajam matanya menyambut tatapan angkuh Desi.  “Memang nyatanya Bang Hamdan setia,” yakin Nurul. Enggan peduli dengan kata-kata yang ia anggap kosong itu.

Lihat selengkapnya