Hujan lebat menimpa tubuh gadis malang itu. Baginya, dingin yang menusuk hingga tulangnya tidak lebih menyakitkan daripada luka dihatinya. Biarlah air hujan yang menutup semua tangisannya.
Jalanan begitu ramai dengan kendaraan yang lalu lalang. Dia bisa saja mengakhiri hidupnya dengan sembarang menyebrang agar dirinya tertabrak kendaraan. Tapi dia masih ingat, bunuh diri itu dosa besar.
“Aaaaarrrgghhhhh!” teriakan itu membuat banyak orang di jalanan heran.
“Cabut nyawaku sekarang Tuhan! Lebih baik aku mati!” gadis itu tak henti-hentinya menangis.
“Kenapa semua orang benci sama gue? Gue punya salah apa sama mereka? Apa gue nggak pantas bahagia selamanya?”
Orang-orang yang melihat gadis itu tak satupun yang berani mendekatinya. Mereka pikir, ia adalah orang gila.
Gadis itu berjalan lesu, menangis, tubuhnya lemas dan terus menggigil. Matanya mulai kabur karena terlalu sering diterpa hujan. Kakinya tersandung tiang listrik dan membuatnya tersungkur di trotoar.