Rumi dan Salah

Eka Retnosari
Chapter #2

2

Di Istanbul, Rumi tak pernah lagi membagi kue tampah. Rumi meninggalkan kawasan perumahan dan jalan komplek. Rumi tinggal di apartemen berukuran 72 meter persegi. Memiliki dua kamar, satu ruang tamu, dan kamar mandi. Dapur bersampingan dengan pintu utama. Tak jauh dari ruang tamu. Balkon terdiri atas tiga ruas. Balkon kamar utama, balkon ruang tamu, dan balkon samping ruang tamu.

Ayah Rumi membeli televisi seukuran 43 inci. Kamar Rumi tak memiliki balkon. Hanya memiliki dua jendela dan satu pintu menuju kamar mandi. Kamar mandi Rumi memiliki bak segiempat. Rumi selalu berendam dan bermain dengan busa sabun setiap hari. Ibu Rumi membeli berbagai jenis sampo dan sabun mandi anak. Sabun mandi beraroma buah-buahan dan bergambar dinosaurus.

Pasta gigi Rumi beraroma mentol dan bergambar dinosaurus. Sampo Rumi merupakan sampo anak bergambar anak laki-laki seusianya. Rumi mandi satu kali sehari. Meski musim dingin tiba, Rumi tetap mandi satu kali sehari. Pada musim panas, Rumi mandi dua kali sehari. Adik Rumi diberi nama Rayyan. Ia pun sama seperti Rumi, berjenis kelamin laki-laki.

Ibu Rumi melahirkan adik Rumi di Indonesia. Turki menjadi tempat bermain adik Rumi. Rumi mengikuti pembelajaran di sebuah sekolah internasional. Rumi berkenalan dengan anak-anak dari berbagai negara. Rumi memperkenalkan dirinya sebagai Rumi asal Indonesia. Salah adalah anak asal Palestina. Omer adalah anak dari Kazakstan. Annabel berasal dari Amerika Serikat. Justin berasal dari Kanada. Sementara si kembar Brian dan Ahmed berasal dari Lebanon.

Rumi mengikuti pembelajaran kelas satu Sekolah Dasar dengan kurikulum internasional. Rumi belum lancar berbahasa Inggris. Namun, ia tetap berinteraksi dengan teman-teman barunya. Selama delapan jam, Rumi mengikuti pembelajaran di sekolah dan bermain di lapangan. Setiap akhir bulan, setelah Rumi menuntaskan tugas, Teacher Heba akan memberinya hadiah. Hadiah dari guru Rumi, Rumi perlihatkan kepada ibu Rumi. Mainan robot, pesawat terbang, helikopter, dan penggaris berbagai bentuk. Biaya yang dihabiskan untuk bersekolah di sekolah internasional adalah 3500 dollar.

Pada pertengahan tahun, Rumi akan berjalan-jalan ke objek wisata edukatif. Menonton lumba-lumba, memberi makan lumba-lumba, dan berfoto dengan lumba-lumba. Ibu Rumi memajang foto-foto Rumi ketika mengikuti pembelajaran dalam ruangan kelas.

Teacher Heba adalah guru kelas Rumi. Setiap hari, Teacher Heba akan mengirimkan foto pembelajaran. Ibu Rumi akan tahu bahwa Rumi baik-baik saja. Rumi dapat mengikuti pembelajaran dengan benar. Di rumah, ibu Rumi merawat anak keduanya selama penuh waktu. Adik Rumi, yaitu Rayyan, tidak terlalu suka bubur. Oleh karena itu, ibu Rumi belajar meracik olahan kentang. Kentang tumbuk, kentang perkedel, dan kentang rebus. Sesekali, ibu Rumi membuat kentang goreng tanpa perasa dengan taburan keju parmesan.

Adik Rumi tidak begitu menyukai sayuran. Sayuran menjadi bahan makanan yang dipangkas. Untungnya, adik Rumi menyukai buah-buahan. Semangka, melon, jeruk, dan peach. Jeruk, apel, peach, dan stroberi. Pada usia dua tahun, adik Rumi belajar menyusun huruf di papan alfabet. Berkomunikasi dengan boneka singa dan tertawa. Adik Rumi tak menyukai agar-agar dan puding. Maka, ibu Rumi tak perlu membuatnya. Selain menyusun huruf, adik Rumi pun belajar mengenal. Serta menyusun bentuk dan bangun ruang. Bentuk dan bangun ruang itu ditempatkan dalam tabung transparan. Sementara menara, balok kayu, dan balok plastik menempati karpet. Adik Rumi akan menyusunnya menjadi roket ataupun senjata. Sesekali, adik Rumi berperan sebagai anak sekolah yang sedang belajar. Adik Rumi belajar menulis alfabet. Menggambar planet dan tata surya. Serta orang di atas kertas. Adik Rumi belajar mengeja huruf hijaiyah serta menawar mainan dengan ibu Rumi. Karena adik Rumi tidak tidur siang, maka ibu Rumi akan membacakan cerita. Ibu Rumi membelikan adik Rumi buku cerita bergambar berseri.

Tokoh utama buku tersebut tampak seperti adik Rumi. Memasuki usianya yang ketiga tahun, adik Rumi mendapatkan hadiah berupa pakaian astronot. Pada usia satu tahun, adik Rumi mendapatkan hadiah berupa sepeda. Sementara Rumi mendapatkan hadiah berupa mobil-mobilan seukuran tubuhnya. Setiap hari, Rumi dan adik Rumi bermain di area ruang tamu. Mereka tinggal di lantai 3 apartemen. Pada akhir bulan, mereka akan bermain di lapangan bermain. Sore harinya, ibu Rumi akan menghabiskan waktu seorang diri di pusat kebugaran.

Pusat kebugaran terletak di lantai dasar. Selama satu jam, ibu Rumi akan menggunakan alat kebugaran untuk berolahraga. Jalan cepat, bersepeda, dan angkat beban. Setelahnya, ibu Rumi akan menggunakan sauna untuk mengistirahatkan tubuhnya yang lelah. Ibu Rumi dan ayah Rumi tak menggunakan asisten rumah tangga. Setengah jam kemudian, ibu Rumi kembali berkumpul dengan Rumi dan adik Rumi.

Sepulang sekolah, Rumi akan memeluk adik kesayangannya. Rumi lalu bercerita tentang teman-teman sekolahnya. Mata pelajaran dan kegiatan pembelajaran yang telah dilaluinya. Rumi membawa pulang lembar kerja berupa halaman penuh huruf. Katak hijau yang telah melekat dalam lembaran kertas. Lembar penjumlahan, pengurangan, huruf hijaiyah, dan kata rumpang. Pun kertas lipat yang telah berubah wujud menjadi perahu, pesawat terbang, dan hewan. Ibu Rumi memajang kertas lipat origami tersebut di dinding kamar. Sementara meja belajar Rumi, penuh dengan mainan. Saat Rumi berhasil menyebutkan nama bangun ruang geometri, ayah Rumi menghadiahkan Tetris. Adik Rumi segera menyambut Tetris tersebut dan menyusun satu per satu keping. Tetris yang telah tersusun rapi, dipajang di atas meja belajar.

Rumi telah menghafal satu juz Al-Qur’an, yaitu juz 30. Ibu Rumi sambil menyiapkan pakaian ganti Rumi, akan menyalakan televisi. Televisi menayangkan film kartun Turki, berkisah tentang anak-anak Turki lokal. Mereka tinggal dalam apartemen sederhana serta memakan ekmek dan selai buah segar. Sekali waktu, mereka menari. Bermain alat musik di sekolah, menyapa binatang peliharaan, dan menyanyi.

Rumi masih membutuhkan ibu Rumi untuk membantunya berganti pakaian. Pakaian kesukaan Rumi adalah kaus biru bergambar roket. Pun celana pendek warna senada. Rumi belajar menggendong adik Rumi yang masih memakai popok sekali pakai. Ibu Rumi selalu mengenang masa ketika Rumi masih memakai popok sekali pakai. Popok terbesar Rumi adalah popok berukuran XXXL. Rumi memakainya pada usia tiga tahun. Saat itu, Rumi, sangat menggemari cokelat, es krim cokelat, kue, dan susu. Setelah tumbuh besar, Rumi masih menggemari cokelat dan makanan olahan cokelat.

Ibu Rumi menghadiahkan aneka macam buah. Stroberi segar yang telah dicuci dan direndam dalam air putih hangat bergaram. Semangka tanpa biji yang dipotong simetris. Begitu pula dengan melon. Pada waktu-waktu tertentu, ibu Rumi akan menghidangkan jeruk dan apel. Adik Rumi menyukai satu macam buah, yaitu apel. Dalam satu hari, adik Rumi akan menghabiskan satu hingga dua apel. Setelahnya, adik Rumi akan mematut wajahnya di cermin. Adik Rumi memerhatikan deret dan barisan gigi. Gigi adik Rumi tampak jernih dan cemerlang. Meski begitu, adik Rumi selalu menggosok gigi dua kali sehari. Pagi dan malam hari. Setelah bangun tidur dan sebelum tidur. Rumi dan adik Rumi akan menggosok gigi bersama-sama. Ibu Rumi akan memastikan wastafel, pasta gigi, dan sikat gigi dalam keadaan bersih.

Lihat selengkapnya