Rumi El Habsy

Oktonawa
Chapter #1

Prolog

P R O L O G

Nama adalah sebuah kebohongan pertama yang kita terima. 

Aku punya banyak nama, tapi hanya satu yang terasa seperti luka bakar saat teringat: Rumi. Nama itu adalah milik seorang pria yang percaya pada kesetiaan. Seorang pria yang naif. 

Nama itu seharusnya mati di atas sebuah punggungan gunung di perbatasan Afghanistan, dikhianati oleh seorang pria yang kusebut saudara, dan dikubur di bawah perintah seorang pria yang kuanggap sebagai ayah. Mereka tidak hanya meninggalkanku di sana, di tengah badai salju, menjadi santapan bagi dingin dan keheningan. Mereka meninggalkanku sebagai sebuah kuburan, berharap rahasia dari Operation Luthar terkubur bersamaku. 

Tapi mereka salah. Aku tidak mati.

Aku hanya berganti kulit. Aku membunuh Rumi dan semua bebannya, lalu aku menciptakan Elvant. Sebuah ilusi yang indah. Seorang fotografer pertapa yang mencari penebusan di keindahan Himalaya. Tanpa sadar, aku berlari ke jantung dari semua rahasia itu. Selama dua tahun, ilusi itu bekerja. Aku membangun sebuah benteng yang terbuat dari jarak dan keheningan. Aku menukar senapanku dengan kamera, mencoba meyakinkan diriku bahwa lensa yang sama yang dulu kugunakan untuk mengunci target, kini bisa kugunakan untuk menangkap keindahan. Aku mencoba mencuci darah dari tanganku dengan cahaya. 

Dulu aku percaya pada isolasi. Aku percaya bisa memotong semua benang, menjadi sebuah pulau kecil yang tenang. Tapi aku salah. Ada satu benang dari masa lalu, dari debu Afghanistan itu, yang ternyata masih terikat di pergelangan tanganku. Dan sekarang, sesuatu atau seseorang itu sedang menarik benang ini.

Lalu, satu foto mengubah segalanya. Itu bukan foto yang istimewa. Hanya sebuah lanskap danau beku di sore hari. Tapi saat aku memperbesarnya di dalam kehangatan pondokku, aku melihatnya. Sebuah getaran pertama di dalam jaring. Sebuah figur kecil di kejauhan, berdiri dengan postur yang membuat darahku membeku. Aku akan mengenali cara dia berdiri bahkan di dalam neraka sekalipun. Itu adalah Maher. Saudaraku. 

Saat itulah aku mengerti. Aku tidak pernah benar-benar bersembunyi. Aku hanya tertidur di tengah lapangan permainan. Kebetulan adalah nama lain untuk desain yang tidak kau pahami. Dan kemunculannya bukanlah sebuah kesalahan; itu adalah sebuah undangan. Babak pertama dari permainan baru yang dirancang oleh Khan, dimainkan oleh Maher, dan aku bukan lagi bola atau rekan satu teamnya. Aku adalah hadiah utamanya. Sebuah Piala emas untuknya.

Dan sekarang, bertahun-tahun setelah semua itu, setelah semua lapangan hancur dan sebagian besar pemain telah tumbang, aku duduk di sebuah kamar asing di sebuah kota yang dingin dan terlupakan. Aku masih memegang sebuah kamera. Tapi aku tidak lagi mengarahkannya ke pemandangan atau langit. 

Aku mengarahkannya ke pintu. 

Karena aku tahu, cepat atau lambat, salah satu laba-laba dari jaring itu akan datang untuk mengambil satu-satunya hal yang masih tersisa dariku. 

Kisah yang akan kau baca ini bukanlah tentang penebusan. Penebusan adalah untuk orang-orang bersih dan suci. Ini adalah tentang seberapa dalam seorang pria bisa jatuh, dan monster seperti apa yang balas menatapnya dari dasar jurang itu. 

---------

>>> SAT-LINK_44397XK_OMEGA // ENCRYPTED FEED ACTIVE 

>>> ORBITAL SCAN ONLINE...

 

[ TARGET DETECTED ] 

LOCATION: Himalayan Quadrant – Sector 18AC

THERMAL SIGNATURE: Confirmed 

BIOMETRIC DRIFT: Minimal | STABILITY: Unverified

 

Lihat selengkapnya