Pagi yang cerah di kota A tampaknya berjalan seperti biasanya. Warga kota memulai aktivitas sehari-hari mereka dengan tenang, berbelanja, pergi bekerja, dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hiruk-pikuk kendaraan yang berlalu lalang di jalanan menambah suasana kesibukan kota. Namun, di tengah keramaian itu, sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi. Seekor rusa tiba-tiba muncul di tepi jalan, jauh dari habitat biasanya. Binatang itu tampak tidak terkendali, berjalan terseok-seok di antara kerumunan orang. Kota A, yang penuh dengan kebisingan lalu lintas dan suara klakson mobil, membuat rusa itu semakin gelisah dan bingung.
Di tengah keramaian, seorang anak kecil yang sedang berjalan bersama ibunya tiba-tiba melihat rusa itu. Matanya berbinar dengan rasa ingin tahu yang mendalam, sesuatu yang biasa dirasakan anak-anak ketika melihat hewan liar di lingkungan yang tak terduga. “Bu, lihat! Ada rusa!” seru anak itu, sambil menunjuk ke arah rusa yang terlihat aneh. Ibunya yang awalnya tidak memperhatikan, akhirnya menoleh ke arah rusa tersebut dan langsung merasa ada sesuatu yang salah.
Rusa itu bukan hanya terlihat tersesat, tetapi tubuhnya menunjukkan tanda-tanda yang mengerikan. Kulitnya terkoyak di beberapa tempat, terutama di bagian perut, di mana luka besar terbuka dan tampak seperti membusuk. Darah mengalir dari luka itu dan menetes ke tanah. Mata rusa itu tampak pucat, dengan lingkaran merah darah di sekeliling bola matanya. Mulutnya penuh dengan busa dan cairan berwarna gelap yang terus menetes, menciptakan jejak mengerikan di sepanjang jalan.
“Jangan dekat-dekat,” kata ibunya dengan suara tegang sambil menarik anaknya menjauh dari rusa tersebut. Meski si anak tampak penasaran, ibunya merasa ada sesuatu yang sangat salah dengan hewan itu. Ia merasa takut, bukan hanya karena melihat hewan liar di kota, tetapi juga karena penampilan rusa itu begitu mengerikan. Bau busuk mulai tercium dari arah rusa, dan semakin dekat mereka ke hewan itu, semakin kuat bau busuk itu tercium.
Rusa itu mulai menggelengkan kepalanya dengan cepat, tampak kebingungan dan kesakitan. Gerakan liar itu menyebabkan darah dari mulut dan luka-lukanya tercecer di sekitar area tempat ia berdiri. Orang-orang di sekitarnya mulai melihat ke arah rusa tersebut, tetapi kebanyakan dari mereka masih tidak menyadari bahaya yang mengintai. Banyak yang hanya menganggap ini sebagai kejadian aneh dan langka, sesuatu yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.
Di dekat persimpangan jalan, seorang polisi lalu lintas yang sedang mengatur kendaraan mendengar bunyi klakson keras dari beberapa mobil yang tampaknya kesal dengan keberadaan rusa tersebut. Polisi itu menoleh dan melihat rusa yang terluka berdiri di tengah jalan, menghalangi arus lalu lintas. Tanpa berpikir panjang, polisi itu memutuskan untuk mendekati hewan itu, dengan langkah santai namun waspada.
Ketika mendekati rusa tersebut, polisi itu memperhatikan dengan saksama. “Sepertinya rusa ini diserang atau berkelahi dengan pemangsa,” gumamnya pelan, berusaha mencari penjelasan logis untuk kondisi rusa itu. Dia memegang walkie talkie di pinggangnya, menghubungi rekan kerjanya yang berada di pos terdekat. “Terjadi kemacetan di persimpangan utama. Ada rusa yang terluka di tengah jalan. Aku akan mencoba mengatasinya,” kata polisi itu, sambil terus mengamati rusa tersebut.
Perlahan-lahan, polisi itu mendekati rusa yang tampak semakin lemah. Tubuh rusa itu bergoyang, dan tiba-tiba, hewan itu jatuh tergeletak di atas aspal. Polisi itu segera berlari mendekat, memutuskan untuk memindahkan hewan itu dari jalan sebelum menyebabkan kecelakaan lebih lanjut. “Ya ampun, baunya sangat menyengat,” keluh polisi itu sambil menahan napas ketika ia mengangkat tubuh rusa tersebut ke tepi jalan. Bau busuk itu begitu kuat, menyerupai bau bangkai yang telah lama membusuk.
Setelah berhasil memindahkan rusa ke tepi jalan, polisi itu kembali ke tengah jalan dan mengarahkan kendaraan untuk melanjutkan perjalanan mereka. Lalu lintas mulai berjalan kembali, meski banyak pengemudi masih penasaran dengan apa yang terjadi. Polisi itu kembali ke rusa yang tergeletak, memperhatikan hewan itu dengan lebih hati-hati. Ada sesuatu yang sangat aneh. Tubuh rusa itu begitu rusak, dan baunya tak tertahankan.
Polisi itu menggoyangkan tubuh rusa dengan kakinya, mencoba memeriksa apakah hewan itu masih hidup atau sudah mati. Tiba-tiba, walkie talkie-nya berbunyi, mengganggu pikirannya. Teman sesama polisi menghubunginya untuk memberikan informasi lain. “Ada apa?” tanya polisi itu, sambil tetap memperhatikan rusa di depannya.
Namun, sebelum temannya di walkie talkie bisa menjawab, sesuatu yang mengerikan terjadi. Rusa yang tadi tampak tidak bergerak tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar, memperlihatkan bola mata yang sepenuhnya putih. Hewan itu berdiri dengan cepat, hampir tidak mungkin bagi makhluk yang terluka parah seperti itu. Polisi itu terkejut dan mundur beberapa langkah, matanya melebar karena ketakutan. “Apa-apaan ini?” teriaknya.
Rusa itu bergerak dengan kecepatan yang tak terduga, melompat ke arah polisi tersebut. Dalam sekejap mata, hewan itu menggigit leher polisi itu dengan kekuatan yang luar biasa. Taring rusa yang tajam menembus kulit polisi, dan darah segar memancar dari luka yang terbuka. Jeritan polisi itu memenuhi udara, membuat orang-orang di sekitarnya mulai menyadari apa yang sedang terjadi. Mereka melihat rusa yang brutal menyerang polisi, dan ketakutan mulai menyebar.
Orang-orang yang melihat kejadian itu berteriak panik. Beberapa dari mereka berlari menjauh, mencoba melarikan diri dari tempat kejadian. Ada juga yang duduk di dalam mobil mereka, menyaksikan dengan ketakutan dari kejauhan. Salah seorang pengemudi bahkan mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam kejadian mengerikan itu. Dalam hitungan detik, video itu diunggah ke media sosial, dengan judul: "Polisi Diserang Rusa Ganas di Tengah Kota!"