Di tengah aula yang kini kacau balau, Laras, Bima, Fera, Andre, dan Rian bergegas mencari jalan keluar. Teror zombie yang tiba-tiba menyerang dari dalam membuat seluruh sekolah berada dalam kepanikan. Para murid dan guru berlarian, berteriak, dan mencoba keluar dari aula yang semakin sempit. Laras berpegangan erat pada lengan Bima, napasnya tersengal-sengal, matanya terpaku pada zombie yang terus menyebar dari dalam.
"Kita harus keluar dari sini!" seru Rian dengan suara terputus-putus. Pandangannya menyapu ruangan, mencari pintu yang mungkin belum dikuasai zombie.
Bima, yang selalu memiliki naluri melindungi teman-temannya, mencoba tetap tenang. "Kita cari tempat aman dulu, lalu pikirkan rencana keluar dari sini. Aula terlalu berbahaya."
Mereka bergerak cepat ke koridor kelas, menahan napas saat melewati tubuh beberapa siswa yang sudah terinfeksi. Ketakutan mencengkram hati mereka, tapi mereka tahu bahwa panik hanya akan membuat mereka menjadi target lebih mudah. Di salah satu lorong, mereka menemukan ruang seni yang sepi dan masih terkunci. Bima membuka kunci pintu dengan cepat, dan mereka masuk ke dalam, berusaha mengatur napas di dalam ruangan yang sementara masih aman.
Di dalam ruangan, Fera berbisik panik, "Berapa lama lagi kita bisa bertahan di sini? Aku tidak yakin tempat ini aman!"
Andre mencoba menghiburnya, meskipun suaranya juga terdengar gemetar. "Kita harus tetap tenang. Aku yakin kalau kita bersatu, kita bisa cari jalan keluar."
Laras, yang masih mencoba mengendalikan rasa takutnya, menatap teman-temannya satu per satu. "Kita butuh rencana. Kita nggak bisa terus bersembunyi di sini."
Rian menunjuk ke arah jendela ruang seni yang menghadap ke taman sekolah. "Lihat, taman itu terhubung ke gerbang belakang. Jika kita bisa keluar dari sini dan menuju taman, mungkin kita bisa menemukan jalan keluar tanpa harus melewati aula."
Bima mengangguk, tampak setuju. "Tapi, kita harus berhati-hati. Jika terlalu banyak zombie di luar, kita harus kembali ke sini. Ini mungkin tempat teraman yang kita miliki sekarang."
Dengan susah payah, mereka mulai menyusun strategi. Mereka sepakat untuk bergerak secara perlahan menuju taman, menghindari kerumunan zombie. Laras yang memiliki naluri pengamatan tajam, akan memimpin di depan bersama Bima. Rian dan Andre akan mengikuti sambil menjaga agar Fera tetap tenang di belakang.