Ini tentang saat-saat ketika aku menemukan sebuah alasan untuk jatuh cinta dan berharap kamu orangnya.
* * *
Ketika sudah sampai di rumah sakit, Geta melangkahkan kakinya cepat untuk segera berada tepat di depan ruang rawat inap Maherjuna. Ia begitu senang karena hari ini cowok itu sudah diperbolehkan pulang. Cukup lama Maherjuna berada di sana dan Geta bahagia ketika cowok itu bisa sembuh.
Walau Skylar, teman Maherjuna menceritakan agar cowok itu tetap selalu periksa rutin untuk mengetahui perkembangan tulang rusuk cowok itu yang bergeser. Skylar juga mengatakan kalau Maherjuna perlu dioperasi agar memulihkan kembali letak tulangnya dan tidak merusak organ dalam lain.
Geta sangat berharap operasi cowok itu nanti bisa berjalan lancar. Sehingga Maherjuna bisa benar-benar sembuh total dari kecelakaan itu. Langkahnya sebentar lagi sampai dan akhirnya ia bisa melihat keberadaan cowok itu yang kini berdiri bersama Skylar.
"Hai!" sapa Geta terlalu semangat. "Udah selesai ya rapi-rapinya? Padahal baru aja mau gue bantu."
"Udah," jawab Skylar cepat. "Udah selesai semua. Termasuk administrasi."
Geta mengangguk senang. "Jadi sekarang mau langsung pulang, kan?"
"Iya," balas Skylar lagi. "Lo bisa bantu Maherjuna, kan, Get? Gue mau duluan ke mobil."
"Bisa-bisa." Geta sudah jelas akan mengatakannya dengan mudah dan saat cewek itu menoleh ke arah Maherjuna yang memasang wajah datar. Cowok itu masih sama diamnya. "Muka lo jangan cemberut gitu dong!"
Maherjuna tidak menjawab dan berjalan sendiri meninggalkan Geta yang baru saja ingin bicara lagi. Geta langsung berlari mengejar langkah Maherjuna. "Senyum dong, nyokap lo pasti senang akhirnya lo bisa pulang. Lo nggak tau aja kalau dia cariin lo terus dan gue harus bohong."
Helaan napas Geta terdengar. Maherjuna melirik sedikit ke arah cewek itu. Walau Geta tidak menyadari karena cewek itu sibuk berbicara dengan rasa semangat yang ia punya hari ini.
"Gue jadi jahat tau gak sih gara-gara lo!" kesal Geta cemberut. "Gue bohong ke nyokap lo, kalau lo baik-baik aja sementara aslinya nggak."
Namun berikutnya Geta tersenyum senang, tanpa sadar dia menunjukkan bahagianya di hadapan cowok itu. Maherjuna bahkan kini berjalan lambat karena sesekali masih menoleh untuk memperhatikan ekspresi Geta.
"Gue bersyukur banget sekarang lo udah boleh pulang," ucap Geta masih tersenyum, namun yang kali ini ia sudah menyadari kalau terlalu banyak senyum di depan Maherjuna adalah hal yang memalukan.
Sekarang Geta yang berjalan lebih cepat dari Maherjuna. Cewek itu berada di depannya. Membelakangi Maherjuna dengan langkah sedikit lebar, mungkin sedang menutupi senyum cewek itu tadi.
Walaupun Maherjuna sudah melihatnya.
Geta ikut ke rumah Maherjuna. Mereka sama-sama naik mobil Skylar. Ketika sampai, Maherjuna dapat melihat motornya terparkir di depan rumah. Sementara Geta berjalan ke pintu, cewek itu masih mengetuk padahal Maherjuna—pemilik rumah ada di sana.