Awalnya Skylar kira ia akan mati tadi pagi karena telah berhasil menggoda Maherjuna yang mulai menyukai Geta. Tapi kenyataannya yang akan mati malam ini adalah temannya sendiri.
Setelah mendapatkan telepon dari seseorang yang mengatakan kalau Maherjuna ada di kelab malam, Skylar langsung menyusul temannya itu.
Secepat mungkin Skylar membawa mobilnya menuju kelab malam yang dikatakan oleh orang di telepon. Membanting pintu mobil dengan sekuat tenaga sampai tidak peduli akan rusak atau tidak. Langkah Skylar benar-benar lebar memasuki kelab dan mencari-cari keberadaan Maherjuna.
Dan ia berhasil menemukan di mana cowok itu berada.
"BANGSAT!" teriak Skylar melihat Maherjuna sudah meneguk banyak sekali gelas alkohol.
Seperti orang kesetanan Maherjuna sama sekali tidak memedulikan kesehatan cowok itu. Apalagi cara minum cowok itu bisa saja membakar tenggorokannya dan perlahan merusak seluruh organ dalam tubuhnya. Skylar dengan cepat menghempaskan gelas-gelas yang berada di dekat temannya.
"SADAR, ANJING!" Skylar kembali meninggikan suaranya yang masih teredam oleh musik di kelab malam itu. "LO MAU MATI, HAH?!"
Maherjuna masih berusaha untuk meraih gelas-gelas dan botol alkohol yang dijauhkan dari Skylar. "BIARIN GUE MATI!"
Skylar dengan cepat mendorong Maherjuna agar sadar. "LO KENAPA, JU? KENAPA JADI KESETANAN KAYAK GINI!"
Tidak menjawab apa-apa, kesadaran Maherjuna sudah diujung. Ia sangat tidak fokus dengan keberadaan di sekitarnya. Yang ramai adalah pikirannya, yang perlahan ia merasa akan meledak.
"Gue dikasih tau sama bartender kalau lo minum banyak." Skylar mengatakan itu masih dengan emosi. "Apa tujuan lo kayak gini?! Kalau bartender gak ambil hape lo dan telepon gue, lo udah mati sia-sia, Ju."
"Jangan bilang lo gagal lakuin rencana lo itu?"
"Jangan bilang kalau benar, Ivar yang buat adik lo nangis?"
"Dan jangan bilang kalau dia juga yang ambil uang lo?"
Pertanyaan bertubi-tubi dari Skylar tidak membuat Maherjuna langsung menjawab. Tapi matanya yang makin menutup sudah tidak bisa fokus untuk bicara. Ia bahkan terbatuk karena benar saja, rasanya seluruh tubuhnya diisi oleh alkohol yang sejak tadi Maherjuna minum.
"JU!" Skylar kembali berteriak mencoba menyadarkan temannya itu lagi. "Lo gak bakal kayak gini kalau lo gak salah langkah kan?"
"Glenra Ivari." Maherjuna tertawa seperti orang gila. Ia baru menyadarinya detik ini.
Ucapan Maherjuna membuat Skylar kebingungan. "Ngomong yang jelas, Ju!"
"Glenra Ivari." Mengulang nama itu dan kembali tertawa namun disertai tangisan. "Glori Ivegta."
"Bego banget gue, Lar."
"Sampai gue gak sadar kalau nama itu mirip," tambah Maherjuna sudah menunduk merasakan kepalanya berat.