Mungkin maksudmu seharusnya aku menyerah sejak awal?
* * *
"Gimana, Ma?"
Geta menanyakan tentang kembarannya. Ia ingin tahu apa yang mamanya lakukan setelah mengetahui tentang Ivar. Apalagi Geta tahu seberapa kecewa mamanya saat ia menceritakan ini semua.
Mamanya menoleh pelan. "Mama nggak tau, Geta."
"Memangnya Mama gak bilang apa-apa ke Kak Ivar?" tanya Geta lagi. Sangat menantikan apa kelanjutannya karena ia ingin semua masalah ini berakhir dengan jelas. Terutama saat Ivar sendiri pun mengakui kalau dirinya menjadi alasan kekacauan ini tercipta.
"Mama cuma mau kakak kamu mengatakan yang sebenarnya ke keluarga Kiran."
Geta terbelalak mendengar itu. "Apa, Ma?" tanyanya sekali lagi tidak percaya. Sangat tidak menyangka kalau mamanya meminta Ivar untuk mengakui semua yang telah dilakukan cowok itu tepat di depan keluarga Kiran.
"Mama mau dia bertanggung jawab, Geta. Walaupun Kiran nggak hamil, seperti yang Ivar bilang, tapi dia tetap gak boleh melakukan itu di luar pernikahan." Ilana menatap mata putrinya itu dengan pandangan sedih. Beliau tidak bisa menjelaskan bagaimana perasaannya ketika tahu kalau Ivar melakukan pergaulan sebebas itu. Ilana hanya bisa kecewa pada dirinya sendiri karena ia tidak bisa berada di dekat Ivar dan menjaga putranya itu.
"Terus Kak Ivar belum jawab apa pun?" Geta kembali bertanya karena ia tahu mungkin ini menjadi jalan baik untuk menyelesaikan apa yang telah terjadi.
Mamanya menggeleng pelan. "Dia belum ke sini buat ketemu Mama, itu artinya dia belum bertemu dengan keluarga Kiran."
Geta memilih diam sampai ia kini memutuskan untuk pergi ke kamar dan tidur di atas kasurnya. Pikiran-pikiran tentang Ivar yang akan mengakui ke keluarga Kiran seakan sudah terbayang. Mungkin saudara kembarnya itu akan dipukul habis-habisan? Dimaki? Diusir? Atau bahkan sangat diterima begitu saja oleh keluarga cewek itu.
Ia tidak tahu apa yang akan terjadi nantinya, tapi yang jelas sekarang Maherjuna sadar kalau cowok tidak bisa melakukan apa-apa. Maherjuna sudah tahu kalau papanya adalah Gahan dan cowok itu pun tahu seberapa besar pengaruh Gahan di tempat biliar. Apalagi jika Maherjuna berurusan dengan Ivar yang jelas-jelas kalau dia itu anak satu-satunya yang beliau miliki. Geta yakin tidak akan ada siapa pun yang bisa mencelakai Ivar.
Hanya saja niat Maherjuna untuk berguna bagi adiknya membuat Geta harus mencari cara. Ia perlu menemukan hal yang bisa membuat Maherjuna merasa berguna bagi Viori tanpa harus membalaskan dendam.
Tapi apa? Geta sama sekali tidak tahu. Ia pun tidak pernah dekat dengan Viori, sulit rasanya untuk mencari tahu ketika dirinya dan Viori tidak saling mengenal.