Runtuhnya Pesona Dewa Yunani

Lail Arrubiya
Chapter #18

Jangan Bertemu Ryan

Hari Minggu telah tiba. Sudah jadwal pertemuan klub menulis lagi dan aku masih belum bilang pada Kai soal Aji dan geng motor itu. Kai sudah janji akan menjemputku hari ini, tapi aku menolak. Aku tak ingin Ryan bertemu Kai dan bicara yang aneh-aneh. 

Sayangnya, justru di depan rumah aku sudah melihatnya menunggu. 

"Kai?"

Dia melayangkan senyum manis merasa tak bersalah. 

"Aku penasaran kenapa kamu ga mau dijemput."

Aku menengok ke belakang, berharap Ryan tak mendengar suara Kai. 

"Kenapa?"

"Ga apa-apa."

"Kamu ga suka aku jemput?"

"Bukan, aku cuma ga mau kamu ketemu Ryan."

"Ryan? Siapa?" Wajahnya berubah tegang.

"Adik aku," aku segera menjelaskan. Selama ini aku hanya bilang punya adik lelaki tanpa menyebut namanya.

"Memangnya kenapa? Bagus, dong kalau aku ketemu dia?"

Aku menggeleng tegas. 

"Dia usil, sok pintar, dan ... pokoknya ga menyenangkan."

Kai justru terkekeh mendengar ocehanku tentang Ryan. 

"Yaudah, ayo berangkat!" ajakku sebelum Ryan benar-benar datang.

Aku mengenakan helm yang Kai beri. Walau naik ojek online aku setia membawa helm itu. 

Jalanan lengang di hari Minggu, motor Kai melaju dengan kecepatan sedang. Di sekitar kami juga terlihat banyak pasangan remaja, mungkin hendak menghabiskan waktu akhir pekan dengan orang tersayang. 

Aku mengeratkan pelukanku pada Kai. Dalam hatiku ada perasaan bersalah padanya. Aku masih bungkam soal Aji yang menyelamatkanku. Otakku masih dipenuhi banyak pertanyaan jika aku menceritakannya pada Kai, apakah Kai akan kecewa? 

"Kai," seruku pelan.

Kai hanya menjawab dengan gumaman. 

"Apa kamu akan marah kalau aku berbohong?"

Laju motornya melambat, Kai langsung menepikan motornya, membuat aku harus melepaskan pelukan yang sudah nyaman.

Kami turun dan melepas helm. Kai menatapku dengan penuh tanya. 

"Kamu mau cerita apa?" 

Aku mengangkat wajahku. Tak kusangka itu pertanyaannya. Aku kira dia akan menuduhku berbohong. 

"Kai, Minggu lalu aku diselamatkan Aji."

Wajahnya tegas mempertanyakan maksud ucapanku. Ia menungguku bercerita. Aku menelan ludah menyiapkan hati untuk bercerita.

"Sepulang dari pernikahan Kak Yuli, aku diganggu berandalan. Dan Aji yang nolong aku, dia sampai masuk rumah sakit."

Lihat selengkapnya