Rupiah Untuk Agus

Oleh: Bond Monosta

Blurb

Memperoleh pendidikan adalah hak setiap warga negara sebagaimana bunyi Pasal 31 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yaitu: "Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan." Tapi bagi Agus, pasal itu tidak lebih hanyalah pajangan dalam perundang-undangan semata yang disimpan sebagai isi buku pusaka negara, atau pemerintah hanya memberikan hak pendidikan itu pada tingkat dasar, menengah dan tingkat atas saja. Sedangkan untuk pendidikan tinggi, hak itu belum diberikan. Agus mempunyai impian untuk mengangkat derajat keluarganya lewat dunia pendidikan. Namun apalah daya, impiannya terasa buram ketika ia menerima surat pemberitahuan setelah ia mendaftar di sebuah universitas bahwa ia harus membayar sejumlah uang untuk pembayaran gedung kampus selama kuliah. Uang lima juta baginya sangatlah besar.

Permasalahan Agus bukan itu saja, remaja yang baru lulus sekolah menengah atas itu harus menerima kenyataan bahwa kedua orang tuanya yang berprofesi sebagai kuli penebang tebu, sama sekali tidak mendukung impiannya. Jangankan memberi dukungan materi, dukungan moral pun tidak ia dapatkan. Meskipun Agus berjanji akan berjuang sendiri untuk membiayai kuliahnya, tapi itu tidak bisa membuat kedua orang tuanya percaya. Agus tahu kedua orang tuanya tidak akan mampu membiayai kuliahnya. Jangankan untuk membiayai kuliah, untuk kebutuhan sehari-hari saja masih kurang, tapi Agus punya impian besar untuk merubah keadaan keluarganya. Agus tahu satu-satunya hal yang bisa mengangkat derajat keluarganya adalah pendidikan. Namun kedua orang tuanya tetap menginginkan agar Agus ikut menebang tebu seperti mereka.

Sikap kedua orang tuanya benar-benar mematahkan semangat Agus, tapi Agus tetap punya ambisi untuk terus mengejar impiannya, yang ia perlukan saat itu hanyalah uang lima juta rupiah sebagai pembuka gerbang baginya untuk melangkah mengejar pendidikan tinggi. Persoalan nanti bagaimana ia membiayai kuliahnya, ia akan mengusahakannya sendiri bagaimana pun caranya. Karena Agus tidak mau, jika harus menjadi generasi penerus keluarganya sebagai kuli penebang tebu yang tanpa berupaya melakukan perubahan.

Bisakah Agus memperoleh uang lima juta rupiah sebagai pembuka gerbang baginya untuk melangkah mengejar pendidikan tinggi? Dan bisakah Agus kuliah tanpa bantuan kedua orang tuanya?

Base on true story.

Lihat selengkapnya