Orang menilai dari apa yang ingin mereka lihat.
Orang melihat dari apa yang ingin mereka rasa.
Namun, sedikit sekali mereka yang bisa peka dan menjadi perasa.
Mereka lebih sering merasa ….
Merasa bisa, merasa hebat, merasa berkuasa.
Berhentilah merasa, jadilah perasa
karena kita hanya manusia biasa
~Nardo Shidqiandra~
🍃🍃🍃
Akhir pekan yang ditunggu tiba. Lima hari kerja, berangkat petang pulang petang nyatanya menguras tenaga juga. Menempuh perjalanan yang lumayan jauh hingga beradaptasi dengan lingkungan baru membuat lelah tercetak jelas di wajah sendunya.
“Le, kenapa ndak mengikuti saran ayah saja? Kamu cari tempat indekos biar bisa beristirahat. Ibu juga khawatir, takut kamu kelelahan di jalan.”
“Nardo sudah tanya-tanya daerah sekitar sekolah, tanya sama pak kebun juga. Mungkin ada kamar kosong. Katanya di dekat sekolah ada satu yang kosong. Besok Nardo coba pastikan. Kalau benar-benar kosong, lusa Nardo boyongan, Bu.”
“Bagus kalau begitu. Kamu ndak usah memikirkan Oka sama Adis, toh akhir pekan kamu juga bisa pulang untuk bertemu mereka sekaligus mengunjungi pondok kalau rindu. Itu si Ujang jangan lupa disambangi. Setiap kemari yang dicari kamu aja,” ujar ibu Nardo.
“Nggih, Bu, setelah ini Nardo mau ke pondok. Sudah rindu rasanya sama suasana pondok. Adis sudah tidur, Bu? Apa Nardo terlalu malam sampai di rumah?”
“Adikmu itu modelnya ‘kan pelor, nempel bantal langsung molor. Seharian dia kerjanya main saja sampai harus dijemput ayah baru mau pulang dan bersiap untuk ngaji. Mandi sana! Setelah itu baru makan.”