RUSH ROMANCE

Herlan Herdiana
Chapter #6

Tanding

Mari mulai!

Pertama-tama kami semua menaiki pesawat yang sama, lalu kami akan dibawa melintas di sebuah pulau dengan cara melintang, dan saat itulah kami diharuskan memilih dimana akan turun. Sebaiknya Aku turun di tempat yang sepi, untuk menghindari perebutan senjata dan pertarungan yang tidak perlu. Akan sangat konyol kalau langsung mati saat permainan baru dimulai.

Satu-persatu mulai turun, kalau Aku nanti saja saat pesawat ini ada di ujung pulau. Memang senjata yang tersedia disana kurang bagus, tapi itu lebih baik karena Aku tidak perlu berlomba dengan peserta lain untuk mendapatkanya. Nah, ini sudah ada diujung pulau.

Kenapa ada tersisa dua orang lagi yang belum turun? Baiklah, Aku terpaksa harus turun bersama mereka sekarang. Karena jika pesawat sudah melewati pulau, peserta yang belum turun akan dibuang di tengah laut. Dan Aku tidak bisa berenang.

Sekarang kami bertiga sudah turun, apa Aku bisa mengajak mereka bekerja sama? Ini pertandingan solo sih, tapi apa salahnya bekerja sama dahulu sekarang, mengalahkan musuh yang banyak sampai tersisa kita bertiga, lalu tinggal bertarung memperebutkan siapa yang paling terakhir hidup. Enggak, itu perbuatan yang gak ada gunanya. Ketika Aku mendekati salah satu diantara mereka, mereka akan langsung membunuhku, dan itu lebih konyol dari kekonyolan mati diawal pertandingan.

Aku harus menjauh dari mereka berdua sejauh yang Aku bisa. Di dekat sini ada pangkalan tembak militer, nampaknya mereka akan turun disana karena senjata disana lumayan bagus. Sementara Aku akan turun di rumah yang sempit disampingnya saja, ya paling disana cuma ada pistol aja sih, tapi untuk diawal game senjata apa saja bisa berguna.

Tebakanku benar, mereka menuju pangkalan militer. Baiklah kawan, kalian berdua tahu Aku ada dirumah itu, datanglah berkunjung kesana dengan senjata terbaik kalian. Aku akan menyambut dengan senang hati, itu jika kalian punya nyali sih!

Aku sudah ada dirumah itu, seperti dugaanku disini cuma ada sebuat pistol, helm kevlar level 3, dan juga pakaian armor level 1. Jadi kalau dihitung secara data matematika, sekarang Aku punya pertahanan 70%, sedangkan penyerangan hanya 10%. Perbandingan yang sangat jauh, tapi sejak awal Aku berniat bermain pasif sih, jadi itu gak akan jadi permasalahan. Setidaknya dengan begitu, Aku tidak akan langsung mati ketika ada yang menembak-ku tepat dikepala.

Keuntungan lain yang didapat ketika turun disini adalah, di garasinya terdapat sebuah mobil. Dan itu akan sangat berguna ketika kita akan menuju zona aman, ketika zona aman itu menyempit atau berada jauh dari sini. Dan itu akan memancing mereka untuk datang kemari, jika mereka tidak ingin berjalan menuju zona aman, jika zona aman itu menjauh.

Seperti rencanaku, Aku sedang bersembunyi dibalik pintu sekarang, dan ini lebih menegangkan dari yang Aku kira. Untung ini hanyalah sebuah game, jika kita hidup di daerah konflik atau berada di masa perang, adrenalin yang diciptakan pasti akan berlipat ganda dari ini. Kita harus bersyukur hidup di tempat yang jauh dari pertikaian dan senjata mematikan, walau tidak menutup kenyataan di belahan dunia lain mereka tidak seberuntung kita. Mari sekarang kita semua berdo’a, supaya perdamaian bisa tercipta di muka bumi dan alam semesta ini.

Zonanya sudah dimulai. Dan itu berada 2 km dari sini, sekarang pilihan ada ditangan mereka berdua, apa mereka akan mulai berjalan ke zona aman, atau datang kemari mengambil kendaraan yang ada digarasi ini. Kalau pilihanku Aku akan tetap berada disini, karena keuntungan sedang ada padaku sekarang, karena jika mereka hanya berjalan saja, mereka tidak akan sampai zona aman tepat waktu.

Ada suara langkah! Arah jam 4, dari tempat lapangan tembak. Sudah pasti itu salah satu dari mereka. Ayo datang kemari! Pilihanya cuma dua, Kau menghidupkan kendaraan itu dan Aku menembakmu dari belakang, atau Kau masuk ke rumah ini dan Aku membunuhmu dari balik pintu.

“Cekrek!” Itu Dia. sebelum masuk ke rumah ini, Aku menutup pintu dulu supaya menjadi alarm ketika ada yang membukanya. Seharusnya, sebagian orang terlalu malas untuk mengecek ke bagian belakang pintu, atau berfikir tidak ada orang yang terlalu pengecut untuk sembunyi disana.

Dan sekarang, Aku yang sedang duduk jongkok dibalik pintu, melihat Dia masuk ke dalam dengan polosnya. Aku lalu mengarahkan pointer bidikanku ke bagian belakang kepalanya, dan itu cukup mudah karena Ia tidak bergerak secara agresif. Sekarang bidikanku ada pada tempat yang Aku inginkan, dan ini hanya tinggal menekan pelatuknya saja sebelum Ia game over, atau kalau dalam dunia nyata saat ini, Aku hanya tinggal menekan tombol fire saja.

Maaf kawan! Aku tidak tahu apa motivasimu sekarang. Entah hanya sebagai pembuktian untuk menjadi pemain amatir terbaik, atau menjadi orang yang sama sepertiku untuk mengincar hadiah utamanya, tapi kesempatan hidup dan bermainmu harus berakhir sampai disini saja. Dengan jarak tembak hanya 3 meter, Aku tidak mungkin meleset. Satu-satunya kesempatan Kau untuk selamat adalah, koneksi internetku putus, atau hp-ku tiba-tiba ngehang.

“Crek! Crek! Crek!” Aku menembaknya dengan pistol yang sudah memakai peredam suara, sangat cocok untuk cara bermain sepertiku ini. Dan ini juga tidak memberi tanda pada orang yang satu lagi, tentang kejadian yang sudah terjadi saat ini.

Dan seperti bayanganku, hasil loot item darinya sangatlah bagus. Ada senapan sniper, granat, peralatan medis, suntikan adrenaline, dan juga senjata submachine gun. Dengan peralatan seperti ini, Aku sudah siap berperang sekarang!

Zona-nya sudah menyempit. Aku masih ada di dalam rumah ini, menunggu mangsaku yang satu lagi datang kemari. Atau jika seandainya Ia sudah pergi-pun, Aku tidak peduli. Karena seperti kataku tadi, jika Ia berlari ke zona aman dari jarak seperti ini, Ia tidak akan sampai tepat waktu. Dan Aku bisa pergi dengan bebas ketika garis zona-nya sudah ada diatas rumah ini dengan kendaraan yang ada di garasi. Sekarang Dia hanya punya satu pilihan, yaitu Ia harus datang kemari dan mengendarai kendaraan itu.

“Bruummm!” Itu Dia, yang satu ini cukup pintar karena tidak mengecek ke dalam rumah dahulu. Atau memang Ia sedang terburu-buru karena garis zona-nya sudah ada disini.

Lihat selengkapnya