RUSH ROMANCE

Herlan Herdiana
Chapter #11

Satu dari Tiga

Kiana, “Aku jadi lapar!”

Bagus! Itu Dia yang harusnya Kamu rasakan sekarang.

Kiana, “Kakak lapar juga?” Tentusaja! Karena dari sepulang sekolah kita selalu bersama-sama, harusnya sebagai manusia normal Aku juga akan merasakan itu.

“Iya. Ini sudah jam 4 tahu!”

“Oh iya! Kalau gitu Aku ambil makanan dulu ya!”

Nah gitu dong. Kalau bisa bawa makanan yang mahal ya! Aku sudah lama tidak makan makanan yang enak. Tapi Dia kan punya banyak orang yang bekerja disini, kenapa Dia tidak menyuruh mereka membawakan makanan kemari? Apa Dia tipe gadis yang mandiri? Itu bagus sih, setidaknya Dia tidak akan bergantung banyak pada orang lain.

Sekarang Aku sendirian. Sebaiknya Aku lihat-lihat, apa saja yang ada di tempat ini?

Banyak juga action figure yang terpajang, Aku nanti minta satu ah!

Ada Sinon SAO juga, melihat ini jadi ingat kejadian waktu itu. Hehehe! Tapi sebaiknya Aku tidak memikirkan hal itu saat ini. Di situasi yang tidak kondusif seperti ini, Aku harus menjaga agar hati dan fikiranku tetap bersih.

Apa ini? Ada sebuah tulisan di lemari pajangan.

‘LEVIATHAN’ Sepertinya Aku tidak asing dengan kata ini, nampaknya ini sebuah nama ID game. Tapi Aku mengenalnya dimana ya? Oh iya, ini adalah ID dari wakil ketua Guild yang Aku buat disebuah game RPG 5 tahun lalu.

Dulu, saat Aku SMP dan mulai mengubah gaya hidup menjadi penyendiri, Aku main sebuah game RPG yang populer. Lalu Aku bertemu dengan ID yang bernama Leviathan, dan mendirikan guild bersama-sama. Karena waktu itu kita sama-sama newbie, dan level kita belum tinggi, jadi yang diangkat menjadi ketua adalah Aku sendiri dan Dia menjadi wakilnya.

Karena jam main kita sama, yaitu sepulang sekolah sampai tengah malam, Kami bisa menaikan level dengan sangat cepat, berkat jam main kita yang rajin. Setahun kemudian Guild kami menjadi sangat besar dan dihormati, tapi tentusaja Aku yang menjadi karakter yang terkuat.

Setelah melalui beberapa perang dengan guild lain, kami hampir saja menjadi guild nomor 1 di Indonesia, kalau saja tidak terjadi sesuatu. Bisa dibilang sampai sekarang Aku juga tidak tahu apa penyebabnya. Tapi dari asumsiku, semuanya berawal dari perang akhir antar guild. Yang waktu itu harus diwakilkan oleh 2 orang saja.

Cerita singkatnya, waktu itu 8 orang dengan level paling tinggi di Guildku harus bertarung untuk memperebutkan slot itu. Ya selain karena demi memajukan guild, hadiah yang diperebutkan juga lumayan.

Tentu saja jika itu masalah uang, Aku harus dengan senang hati melibatkan diri.

Dipertandingan awal Aku bisa menang dengan mudah, sialnya di semifinal Aku malah harus melawan si Leviathan ini.

Aku fikir, ini hanya masalah siapa yang lebih berhak untuk mewakili guild kami saja, tapi nampaknya si Leviathan ini terbawa perasaan dan malah ingin bertarung dengan serius. Untuk mencari tahu siapa yang paling kuat diantara Kami, yang sebenarnya Aku tidak peduli karena hanya tertarik dengan hadiah uangnya saja.

Tipe heroku adalah Archer dan Leviathan sendiri bertipe Tanker, yang selalu membawa tameng dan pedang kemana-mana. Kami bertarung dengan sangat sengit, Aku selalu menjaga jarak untuk menembakinya dari jauh, sementara Dia selalu menahan semua panahku dengan tamengnya, lalu sesekali menyerangku ketika sudah masuk jangkauan seranganya.

Meski Aku belum pernah bertarung denganya secara langsung, tapi Aku tahu cara bagaimana Dia bergerak. Pergerakanya masih bisa kuprediksi, karena Kami sering bertarung dengan monster atau menjalankan misi bersama-sama.

Akhirnya Aku bisa menang dengan susah payah, setelah melalui pertarungan yang memakan waktu 10 menit. Sementara di pertarungan semifinal lainya, sudah menemukan pemenangnya juga. Lalu babak final pun dilanjutkan dan Aku bisa menang dengan susah payah lagi. Berarti satu perwakilan sudah didapatkan sekarang, yaitu Aku sendiri sebagai ketua guild.

Sekarang harusnya ketiga orang yang kalah di semifinal dan final tadi bertarung sekali lagi untuk mencari perwakilan lainya, tapi Leviathan malah disconect dan akhirnya terpaksa harus didiskualifikasi.

Lalu pertandingan antar guild dilangsungkan, dengan perwakilan Aku dan satu teman guildku yang Aku kalahkan di final, setelah Dia bertarung lagi dengan lawanya disemifinal yang lalu. Dan Kami dapat peringkat ketiga, itu tidak buruk sih.

Hanya saja hal buruknya terjadi setelah itu, Leviathan yang kukira hanya disconect pada saat itu saja, ternyata tidak pernah masuk lagi kedalam permainan. Akun-nya hilang, dan tidak pernah ditemukan lagi akun dengan nama yang sama digame itu.

Aku tidak tahu apa penyebab sebenarnya, tapi nampaknya kejadian itulah yang membuat Dia tidak mau lagi bermain game itu. Padahal sayang sekali, jika Akun itu dijual bisa laku belasan juta. Mengapa Dia tidak memberikan Akun itu padaku saja ya? Itu gak mungkin sih, soalnya Akulah yang menyebabkan Dia tidak mau bermain bersama Guild Kami lagi.

Tapi kenapa nama ini bisa tertulis disini?

Ini terlalu berhubungan erat, karena diatasnya ada beberapa karakter action figure dari game itu juga. Apa Kiana adalah karakter yang bernama Leviathan itu? Aku harus menanyakanya, sekaligus menanyakan juga alasan kenapa Dia mau jadi pacarku.

Kiana, “Kak! Bisa kebawah bantu Aku bawa makananya? Aku gak bisa bawa kalau sendiri!” Sambil mengatakanya, dengan hanya menunjukan wajah dari balik pintu.

Akupun turun kebawah sesuai perintahnya,

INI DAGING STEAK?

Tentusaja, ini adalah makanan normal ketika Kamu berada di rumah semewah ini.

“Kamu makan ini tiap hari?”

“Enggak Kak, Aku lebih suka sayur. Hati-hati Kak, nanti jatoh lho! Padahal Aku minta bantuan bawa satu, enggak semuanya.”

“Kamu naik saja kesini dengan anggun, sementara kedua makanan ini biar Kakak yang bawa!”

Ya, Aku tak mungkin menjatuhkan makanan semahal ini. Tenang saja! Aku akan menjaganya dengan segenap jiwa dan ragaku!

Setelah Kami ada diatas,

Lihat selengkapnya