RYDER UNTUK ARTHUR

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #2

Bab 2 | Drama Jalanan

Seperti ini rasanya drama berantem di jalanan kala menikmati semilir angin di jalan raya

***

Walaupun harus puas menjadi di posisi 4 akan tetapi itu pencapaian yang sangat baik karena masih banyak pertandingan yang lainnya karena ini adalah babak pertama, jadi masih banyak pertandingan lainnya. Juan masuk kedalam markas nya dan masuk untuk beristirahat sedangkan.

Sedangkan disisi lain, seseorang dengan menggunakan boneka melingkar di tubuhnya berlari menuju markas milik Juan.

"Anu, saya mau ketemu sama saudara kembar saya," pinta orang itu.

"Maaf. Orang lain tidak boleh masuk," cegahnya.

"Tapi kenapa saudara kembar saya membutuhkan saya. Boleh dong saya masuk," desak nya lagi.

Valentino-coach sekaligus pemilik klub motor Hando, melihat terjadi keributan di sana karena tidak mau ada keributan yang menganggu kenyamanan si pembalap akhirnya Pak Valen menemui kerumunan itu.

"Ada apa ini?" tanya Pak Valen.

"Ini ada anak yang mengatakan bahwa ia adalah saudara kembar Juan Pak," kata si pengamat.

"Masa sih."

"Pak. Boleh dong saya ketemu sama saudara kembar saya, saya adalah Arthur Antonio Julius." Setelah mendengar nama lengkapnya, Pak Valen segera mengajak anak itu untuk masuk ke dalam markas mereka.

Arthur tidak mengerti kenapa bapak bapak ini malah langsung mengajaknya tanpa permisi dan bahkan ia sama sekali tidak mengatakan sepatah kata pun dan itu membuat Arthur bertanya-tanya.

Hingga akhirnya Pak Valen mengantarkan Arthur menuju suatu ruangan yang dimana ruangan itu khusus ditempati seorang pembalap untuk beristirahat dan menenangkan diri.

"Masuk aja, gak di kunci kok."

Mendengar kata-kata itu sontak membuat Arthur terbelalak karena pasalnya ini adalah ruangan khusus yang tidak boleh dimasuki oleh siapa-siapa tapi ini. Pokoknya Arthur tidak bisa berkata apa-apa lagi selain mengganggu kan kepala tanda berterima kasih karena ia tidak bisa mengungkapkannya lagi.

Bapak-bapak tadi meninggalkan dirinya di depan ruangan dan Arthur tidak punya pilihan lain untuk masuk kedalam ruangan itu.

"Permisi."

Juan yang berada didalam sana terkejut dengan suara tadi. Takut itu adalah seseorang yang tidak di kenal Juan perlahan-lahan membuka pintu itu. Dan pada saat membuka pintu itu ternyata sosok itu saudara kembarnya sendiri.

"Arthur!"

"Hai."

Pintu itu akhirnya terbuka lebar dan membiarkan saudara kembarnya itu masuk.

"Selamat ya Ju, udah naik di posisi empat. Gak nyangka lo gue pada akhirnya."

"Iya. Tapi sebenarnya gue maunya Berada di posisi minimal tiga besar tapi—"

"Baru aja putaran pertama udah ngeluh aja masih banyak pertandingan yang lain dan tetap semangat ya."

Arthur hanya bisa menyemangati saudara kembarnya itu karena ini baru pertandingan pertama dan masih banyak lagi pertandingan dalam satu tahun ke depan jadi tidak perlu khawatir karena Tuhan akan memberikan kebahagiaan kepada hamba nya.

Lihat selengkapnya