Jarang sekali percakapan dari hati ke hati namun sekalinya percakapan akan terjadi sebuah pertengkaran di antara adik kakak ini
***
Akhirnya perjalanan mereka sampai di rumah tempat mereka kembali setelah beraktivitas di luar dengan kegiatan yang super duper padat. Tampak mereka berdua sangat kelelahan namun sepertinya salah satu tubuh mereka merespon apa yang mereka inginkan.
"Mama sama Papa belum pulang, jadi gak ada makanan," kata Arthur.
"Udah ketebak sih," ucap Juan.
"Ya udah. Lebih baik sebelum kita istirahat, kita makan dulu. Mau beli apa bikin?" tanya Juan.
"Bikin aja gimana?" tanya Arthur.
"Boleh."
"Yaudah kalau gitu aku mau menaruh Witdra dulu ya,"
"Kenapa gak diajak makan aja sekalian."
"Aku udah kenyang kok!" Witdra menimpal.
"Makan apa kamu?"
"Makan rambut nya Arthur!"
Sontak mendengar jawaban Witdra, membuat jual seketika tertawa padahal bagi arthur itu tidak ada lucu-lucunya sama sekali tapi entah kenapa saudara kembarnya ini membuat suasana di sini semakin mujair dengan tawa yang dilepaskan oleh nya.
"Ya udah lo ganti baju dulu."
Mereka sama-sama meninggalkan ruang keluarga menuju kamarnya masing-masing untuk berganti pakaian. Rasanya badan mereka cukup pegal dan lelah pada hari ini, walaupun Arthur hanya memegang boneka itu selama beberapa jam tapi ia sudah terbiasa melakukan.
Tidak dengan Juan, yang setiap hari otak dan tubuhnya di porsir untuk melakukan usaha yang terbaik agar membanggakan kedua orang tuanya yang cuek dan dingin ketika membahas apa yang sedang di kerjaan sama Juan.
Arthur dan Juan kembali berkumpul di ruang keluarga, hendak menuju dapur karena sebentar lagi mereka akan segera memasak. Kebetulan ada beberapa bahan makanan yang tersedia di sana dan tinggal mereka eksekusi untuk menjadi makanan yang lebih enak.
"Kira-kira enaknya, bikin apa?" pikir Juan.
"Gimana kalo kita bikin Ayam Betutu, makanan khas bali." Arthur memberikan sebuah saran kepada Juan.