Ini adalah tentang sebuah rasa sakit seorang manusia atas apa yang terjadi dalam kehidupan
***
"Ini!" tunjuk Natha kepada Arthur.
"Apa ini?"
"Buku yang akan membuka mata lo." di lihat dari covernya saja sepertinya buku tentang thriller.
"Anak-anak tanpa cinta," baca Arthur.
"Itu adalah buku yang menceritakan tujuh orang yang pernah merasakan sakit yang lo rasakan hingga rasa sakit itu berubah menjadi dendam dan benci bahkan mereka melakukan segala cara untuk membalas kan rasa sakit itu."
"Memang mereka menjalankan run caranya dengan begitu baik walaupun dalam waktu 2 tahun namun lo harus baca endingnya, agar mata dan hati lo terbuka."
Artjur hanya bisa menatap buku yang diberikan oleh Natha tanpa mau membantah apapun lagi setelah itu ia mengambil ponsel yang tadi diambil oleh mata dan berjalan meninggalkan mata sendirian di sana membiarkan sahabatnya itu menatap di sana.
Pikirannya benar-benar kacau sekarang iya tidak bisa berpikir jernih kalau sudah menyangkut dengan sang saudara kembar. Juan pasti merasakan hal yang sama di seberang sana dan mungkin akan merasakan bahwa ujian hari ini lebih berat dari ujian-ujian kemarin.
Rasa-rasanya Arthur ingin bahwa dirinya berada di posisi Juan agar dia tidak merasakan rasa sakit ini dan biarkanlah dirinya yang merasakan itu semua.
"Thur!" panggil Cyan.
Sepertinya panggilan dari cewek itu tidak digubris oleh Arthur karena memang pikirannya sedang kemana-mana.
"Arthur!"
"Arthur sayang!!"
Akhirnya panggilan ketiga kalinya pun digublis walaupun dengan hanya memalingkan muka ke arahnya.
"Kamu kenapa sayang?" tanya Cyan.