RYDER UNTUK ARTHUR

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #14

Bab 14 | Unik Bukan Bodoh

Tuhan menurunkan bakat kepada manusia agar mereka bisa berbeda dari manusia yang lainnya

***

Kata-kata Cyan berhasil membuat Natha terkejut tidak main pasalnya anak kembar yang memiliki bakat unik itu selalu diagung-agungkan oleh kedua orang tuanya bahkan melakukan apa saja untuk membuat sang anak sukses tapi mencerna dari kata barusan membuat Natha bingung dibuatnya.

"Maksudnya?" ulang Natha.

"Aku gak bisa kasih tahu lebih banyak biarkan dia yang menceritakannya atau kamu yang melihat dengan mata kepala sendiri aku tidak berhak menghakimi siapapun," jawab Cyan.

"Oke, kalo lo nggak mau cerita gapapa."

Setelah mereka sedikit berbincang tiba-tiba Arthur dan Witdra datang menemui mereka berdua.

"Aduh hehehehe maaf ya, maklum. Kalau gue udah sama dia bawaannya selalu pengen berdua, sekali lagi gue minta maaf ya," sesal Arthur.

"Gapapa sans aja."

"Kalo boleh tahu alat musik apa yang selalu kamu mainkan tiap hari?" tanya Witdra.

"Oh itu. Namanya sexsofon adalah alat musik tiup kayu yang terbuat dari kuningan, berbentuk seperti cangklong rokok, dan memiliki mulut tiup buluh tunggal. Meski dibuat dari logam kuningan, alat musik ini tergolong alat musik tiup kayu karena suaranya dihasilkan dari mulut tiup yang dibuat dari kayu, bukan logam. Bersama dengan alat musik tiup kayu lainnya, nada-nada yang dibuat oleh saksofon diatur dengan menutup lubang pada tabung saksofon. Lubang-lubangnya ditutup menggunakan klep pada bagian luar saksofon," jelas Natha.

"Oh gitu, bisa ajarin aku gak?" celetuk Witdra.

"Emang kamu bisa niupnya?" tanya Arthur.

"Gak tahu. Eh tapi kemarin bisa niup balon, jadi bisa dong," jawab Witdra.

Mendengar jawabannya membuat Witdra sedikit kesal hingga ia menggunakan kepalanya untuk memukul kepala Witdra.

"Aw, sakit."

"Makanya jangan buka kartu As dong."

"Kasih tahu dulu dong dari awal."

"Mana bisalah Witdra."

Disana Cyan dan Natha hanya bisa tertawa melihat perdebatan antara Witdra dan Arthur. Baru pertama kali ini mereka tidak melihat lagi aksi bertengkar.

***

Waktu pulang pun datang, dan seperti biasa Arthur tidak seperti biasanya ianmemilih masuk ke perpustakaan bersamaan dia membawa Witdra ke tempat ini, dan sepertinya sedang mencari sesuatu.

Lihat selengkapnya