RYDER UNTUK ARTHUR

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #19

Bab 19 | Sebuah Putusan Sulit

Harusnya tugas orang tua bukan anak yang membuat keputusan ini

***

"Navy, aku harus bagaimana? Sebentar lagi penyerahan tropi, kan biasanya harus melepaskan helm. Kalo orang lain tahu aku bukan Juan gimana?" panik Arthur karena memang sudah menjadi juara akan tetapi masih ada satu masalah.

"Gini. Gapapa buka helm aja, karena orang lain gak bakal tahu kalo kamu itu Arthur, mereka menyangka itu adalah Juan," ucap Navy meyakinkan.

"Beneran nih," ragu Arthur.

"Iya. Beneran, cepet ke podium sana. Nanti malah curiga."

Jadi mereka berdua sekarang ngobrol di sirkuit karena Arthur bingung harus melakukan apa sekarang. Dan setelah sedikit ada arahan dari Navy akhirnya Arthur menuju podium untuk menyambut kemenangan Arthur ini.

Bagus Ju!"

Semua orang yang berada dalam markas bersorak gembira, pada hari ini di sprint race Juan berada di posisi 3 besar. Walaupun belum ada di juara pertama tapi itu sudah menjadi pencapaian tersendiri bagi Juan.

"Selamat Ju."

"Congratulations Juan!"

"Selamat. Kami bangga padamu Juan,"

Dan begitu banyak sekali pujian-pujian. Juan juga tidak percaya dengan apa yang terjadi tadi. Pokoknya dalam pikiran Juan adalah ia bahagia, senang dan ikhlas menjalani semuanya ini.

"Selamat sayang," ucap Navy dengan cepat menuju podium untuk memberikan pelukan.

Setelah mengungkapkan rasa kagumnya, Juan dan dua orang yang lainnya lalu di ajak menuju tempat untuk melihat highlight balapan terjadi, terlihat beberapa aksi yang memang di luar dugaan dan itu juga yang sedang dirasakan oleh Juan.

Setelah menonton beberapa highlight, para juara akhirnya segera memasuki podium yang dimana mereka akan segera menerima piala yang selama ini di impikan oleh Juan kala di racing race. Setelah menerima piala mereka semua langsung menuju ke timnya masing-masing untuk merayakan kemenangan ini.

Bahagia, gembira dan senang menjadi satu bahkan dunia terasa cepat begitu berlalu setelah beberapa wartawan melakukan ekslusif wawancara dengan dirinya, Arthur tahu dirinya sedang berperan sebagai Juan. Bukan dirinya sendiri. Tapi ia menikmati peran itu dengan baik.

Setelah selesai dengan kebahagiaan nya itu Arthur dan Navy memutuskan untuk pergi ke rumah sakit karena mereka baru menyadari bahwa sekarang Juan sedang sendiri berjuang dalam antara hidup dan matinya.

Akhirnya mereka memutuskan untuk pergi ke rumah sakit walaupun hari sudah mulai gelap, karena mereka tidak mau merayakan kemenangan ini kalau tidak berada di samping Juan walaupun Sebenarnya tadi mereka semua sudah merayakannya terlebih dahulu tapi bagi arah turun dan kemenangan tidak bersama Juan rasanya ada yang berbeda.

Lihat selengkapnya