RYDER UNTUK ARTHUR

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #24

Bab 24 | Seperti Deja Vu

Mengingat kembali pikiran masa lalu ketika merasa Deja vu atas apa yang terjadi kepada dirinya

***

Arthur memutuskan untuk menghabiskan waktunya di rumah sakit, yang bisa ia lakukan adalah belajar, menjaga, dan bermain dengan Witdra. Karena ia tidak mau merepotkan Cyan dan Natha lagi, jadi lebih baik ia tetap stay disini.

Bahkan panggilan dari Navy, Arthur abaikan. Bukan apa-apa, kalau hanya membahas hal yang tidak penting ia akan membiarkan. Toh balapan masih panjang jadi mungkin ini masalah lain jadi lebih baik ia abaikan saja sekarang.

Apalagi ia sudah tidak membuat konten selama beberapa bulan, media sosial nya selalu di penuhi dengan komentar 'mana nih konten lainnya' 'kok sekarang jarang ngonten' 'mana Witdra dan Arthur yang dulu' dan lain-lain. Arthur hanya bisa menatap dan membaca komentar komentar mereka tanpa mau membalasnya.

Tapi hari ini ia menginginkan yang lain. Walaupun sebenarnya Juan harus di jaga olehnya, tapi lama-lama ia bosan juga jadi lebih baik ia hari ini minta tolong sama suster untuk menitipkan sang saudara kembar karena Natha dan Cyan tidak akan ada karena ada tugas yang telah lama mereka tinggalkan.

Hingga Arthur mengingat sesuatu dan mencarinya, dan ternyata masih ada lalu ia mulai menatap buku yang ia pegang mungkin ia bisa mendapatkan referensi untuk Seperti apa kedepannya

"Sepertinya gue tahu tempat yang cocok untuk bacaa buku ini."

Setelah menemukan tempat yang cocok baginya yaitu sebuah tempat yang memang jarang dikunjungi oleh siapapun kecuali oleh dirinya dan juga sang saudara kembar.

Yaitu Sirkuit Sentul.

Jadi Arthur menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Bogor hanya untuk ke tempat yang memang menjadi lokasi mereka mencurahkan rasa dan beban mereka.

Dan di sana ia memasang headset di telinganya dan juga sambil membaca buku mengharap semua pikiran yang kemana-mana itu terfokus pada satu cerita yang sedang ia baca. Buku yang diberikan Natha ternyata enak dibaca dan menggambarkan sebuah rasa sakit akibat pengkhianatan di masa lalu walaupun kasusnya berbeda dengan apa yang terjadi kepada Arthur dan Juan tetapi rasa sakit hingga balas dendam itu relate banget dengan apa yang mereka rasakan.

Arthur menghabiskan sisa waktunya itu hanya untuk membaca buku bahkan ia tidak peduli jam berapa sekarang ia berada di sini yang penting ia membaca buku dan tidak ada yang mengganggu waktunya karena hanya untuk terfokus menghindar dari satu masalah.

Tapi bukan menghindari masalah justru malah mengingat masa lalu bersama dengan sang saudara kembar disini.

Lihat selengkapnya