RYDER UNTUK ARTHUR

Lilis Alfina Suryaningsih
Chapter #26

Bab 26 | Waktu Bersama

Bukan hanya orang lain yang butuh waktu bersama diri kita sendiri juga butuh waktu itu

***

Sudah seminggu semenjak Arthur membeberkan fakta ke semua orang, ia lebih baik mengurung diri di rumah. Tanpa berniat masuk sekolah dan mencari kegiatan lain untuk mengisi waktu luang dalam 3 minggu ini sebelum balapan selanjutnya di mulai.

Tapi Arthur dirumah lebih banyak mendekatkan dirinya dengan kedua orang tuanya yang selama ini telah menjauh dari dirinya, Arthur seperti hidup kembali melihat kebersamaan itu. Dimana sang Mama berperan penting dalam perhatian dan kasih sayang kepada anaknya.

Sedangkan sang Papa menjadi teman khusus untuk anak laki-laki serta memberikan nasihat untuk berjuang da tidak pantang menyerah. Walaupun mereka berdua sering berkata 'ini bukan apa-apa di bandingkan kesalahan kita dulu' tapi Arthur senang setidaknya rumah ini kembali berwarna dan tidak abu-abu lagi.

Dan sekarang hari minggu. Mama sama Papa baru saja kembali dari rumah sakit dan mungkin sekarang mereka akan melakukan pekerjaan rumah karena anak mereka bukan hanya satu melainkan dua, dan kembar lagi.

"Pa... Bangunin Arthur gih," titah Mama.

"Baik Ma."

Dengan langkah kaki panjangnya Papa masuk ke kamar Arthur hendak membangunkannnya.

"Thur, Arthur. Bangun nak," kata Papa.

Seolah ada yang membangunkan. Arthur menatap sipit orang yang membangunkan nya dan langsung mengucek kedua matanya untuk melihat secara jelas.

"Eh. Papa."

"Bangun. Tuh kata Mama?"

"Mama? Emang Mama kenapa Pa?"

"Gapapa. Daripada penasaran lebih baik temuin Mama mu."

Akhirnya daripada penasaran lebih baik Arthur bangun dari tempat tidurnya mengikuti langkah sang Papa yang berjalan di depannya. Setelah keluar dari kamar, Papa menunjuk ke arah dapur dan setelah itu Papa malah langsung ke kamar.

"Ada apa Ma?"

"Iya. Gini, Mama belum sempet tanya sama kamu makanan kesukaan kamu sama juan apa?

"Makanan kesukaan kami. Yang sebenarnya ingin kamu harapkan dulu itu apapun makanan yang dimasak oleh Mama, tapi karena keinginan itu sudah terwujud jadi makanan kesukaan kamu itu adalah makanan khas bali apapun itu. Asalkan Mama yang masak," jelas Arthur.

"Oke-oke. Tapi kemarin memang tak sengaja lihat postingan kamu sama Juan tentang Bebek Betutu. Apa kita masak itu saja hari ini," kata Mama.

"Boleh Ma."

"Tapi, Mama maunya kamu bantuin."

Lihat selengkapnya