Jay kini sudah berada di bandara, lebih tepatnya tinggal ia sedang menunggu keberangkatan pesawatnya dari Indonesia menuju Krabi.
Sebuah senyuman dan siulan pelan kini yang ia lakukan saat menunggu sebuah panggilan melalui pengeras suara akan keberangkatannya menuju tempat tujuan liburannya kali ini.
Semua alat komunikasi yang dapat menghubungi dirinya dengan anak buahnya senantiasa telah dinonaktifkan olehnya.
Tak lama sebuah panggilan mengenai pesawat yang akan ia tumpangi terdengar jelas di telinga nya.
Dengan langkah ringan dan santai Jay melangkahkan kaki nya menuju pesawat yang akan ia tumpangi itu.
.
.
Perjalanan menuju Krabi memakan waktu kurang lebih enam jam, dengan satu kali transit di Bangkok.
Sepanjang perjalanan Jay hanya menggunakan waktunya untuk makan dan beristirahat memejamkan maniknya, tanpa memikirkan pekerjaan nya yang terbilang rumit.
Ya, ia tak ingin liburannya kali ini diusik dengan pekerjaan nya, yang senantiasa sering menyita waktu dirinya, bahkan di hari libur sekalipun.
Sekelebat bayangan tiba tiba membayangi Jay yang tengah tenang memejamkan maniknya.
"Damn it !" decak kesal Jay yang langsung membuka kedua maniknya berusaha mengontrol emosi dan pikirannya.
Ia tak habis fikir mengapa bayangan yang tak ia inginkan justru mengganggu alam mimpinya yang sebelumnya tenang, bahkan membuat mood Jay yang sebelumnya tampak stabil menjadi sedikit memburuk.
Tak lama, pengeras suara yang berada di dalam pesawat memberikan informasi pada seluruh penumpang bahwa pesawat yang ia tumpangi akan segera mendarat di Bangkok.
Jay yang mendengar informasi tersebut, dengan malas membenarkan posisi duduknya.
Pesawat tersebut tampak mendarat sempurna pada landasan pacu Bandar Udara Internasional Bangkok.
Sesaat setelah pesawat benar benar telah berhenti mendarat, Jay melangkahkan kaki nya menuju ruang tunggu untuk naik pesawat berikutnya menuju Krabi dimana merupakan destinasi nya kali ini.
.
.
Hanya dengan menunggu kurang lebih satu jam Jay kini telah berada di pesawat berikutnya menuju Krabi.