Saat cahaya menyentuh Es

hiskiana
Chapter #7

Senyum yang terselip#7


Hari itu kantor terasa lebih sibuk dari biasanya. Ada proyek besar yang harus segera selesai, dan semua karyawan bekerja dengan penuh tekanan. Di tengah hiruk pikuk itu, sosok Arka tetap berjalan tenang dengan aura dinginnya, membuat siapa pun enggan berlama-lama di dekatnya.


Nayla yang duduk di meja kerjanya memperhatikan gerak-gerik sang direktur. Sejak kemarin, ia masih memikirkan momen singkat ketika Arka menerima kopi darinya tanpa menolak. Hal kecil itu, menurut Nayla, sudah merupakan sebuah tanda besar. Ada sesuatu dalam diri Arka yang perlahan berubah, meski mungkin pria itu sendiri belum menyadarinya.


Siang menjelang, Arka keluar dari ruangannya dan berdiri di depan deretan meja karyawan. Semua orang langsung menahan napas, menunggu instruksi. “Laporan progres harus ada di mejaku besok pagi,” ujarnya datar. “Tidak ada keterlambatan.” Suaranya tidak meninggi, tapi cukup untuk membuat seluruh ruangan kaku.


Arka hendak kembali ke ruangannya ketika Nayla tiba-tiba mendekat dengan berkas di tangan. “Pak, ada beberapa data tambahan yang saya kumpulkan. Mungkin bisa membantu.”


Arka menatap berkas itu, lalu menatap Nayla. Ada sesuatu di matanya yang berbeda kali ini, tidak sekaku biasanya. Ia menerima berkas itu, membuka lembaran pertama, lalu mengangguk singkat. “Bagus,” katanya pelan.


Hanya satu kata, tapi cukup membuat Nayla hampir terkejut. *Bagus?* Itu mungkin kali pertama Arka mengucapkan kalimat apresiasi. Wajahnya menahan senyum, tapi hatinya berdesir.


Arka menyadari ekspresi Nayla, dan entah kenapa ia sedikit salah tingkah. Dengan cepat ia kembali masuk ke ruangannya, meninggalkan karyawan lain yang terheran-heran melihat asistennya dipuji.

Lihat selengkapnya