SABILA

Rizqia Salsa Bila
Chapter #4

Chapter 1 " RIKO "

aduh Jeng, aku denger kamu dibelikan berlian lagi yah sama suami mu itu " 

" ehh iya jeng, kok bisa tahu sih " tanya ibu sabila

" ih apa sih yang gak aku tahu jeng, aku beh liat jeng? " 

" oh iya dong boleh, sebentar yah aku ambilkan dulu " 

" nih jeng, bagus kan? " 

" aduhh ini bangus banget, cincin, kalung. Inikan berlian yang paling mahal itu, aduhh emang suami kamu itu idaman banget yah, beruntung banget kamu " 

" iya aku bersyukur banget, dia beliin aku sehabis dinas dari eropa, terharu banget aku jeng, masih sempet mikirin aku walau jauh " 

 Begitulah obrolan dari ibu sabila dan geng arisan nya. Mereka selalu memamerkan harta kekayaan nya masing masing secara tidak langsung, dan mengosipkan apa pun itu. Bagi orang lain, keluarga Cukrosono ini sangat bisa dibilang sempurna. Suami idaman, istri yang cantik, anak anak yang tampan, sukses sebagai pengusaha dan putri yang begitu cantik. 

" Bu, nanti jam 7 malam ada pemotretan dan wawancara bersama media Witspet " 

" oh ia dre, aku telpon anak anak dan suami dulu yah " 

" aduh jeng sebentar yah, aku harus telpon anak dan suami ku, ada pemotretan soalnya nanti malam, aku duluan yah, mcuah " 

 Ibu sabila kemudian berpamitan kepada teman teman nya, mereka saling mencium pipi kanan dan kiri mereka layaknya ibu ibu sosialita Jakarta.

*****

Dret dret dret ( getar handphone sabila )

 Sabila kemudian menghentikan kegiatan nya dan mengambil handpone nya. Dia berdiri dari tempat dia makan kemudian berjalan menjauh dari teman teman nya

" mau kemana bil? " tanya riko

" gw mau ke luar sebentar,nyokap nelpon gw " 

 Riko menganggukan kepalanya menandakan dia menyetujui perkataan nya.

" Hallo, ada apa?" tanya sabila ketus

" aduh honey, jangan jutek gitu dong sama mamih mu sendiri " 

" yaudah cepet, gak banyak waktu gw " 

" nanti jam 7 malem kamu pake gaun yang udah mamih siapin yah, bakal ada pemotretan dan wawancara untuk keluarga kita, mamih gak mau tau, pokonya kamu harus dateng " 

" udah? Gitu aja ? " 

" oh iya sebelum jam 7 kamu harus udah pulang ke rumah " 

" Tut....tut....tut.. Aduh ini anak kelakuan nya makin hari makin bikin pusing " 

 Sabila menutup telepon nya sebelum ibu nya mengakhiri perkataan nya. Sabila sudah bisa menebak apa yang diinginkan mamihnya. Dia ingin sabila berlagak bagaikan putri yang dimanja dan menghormati kedua orang tuanya, bagaikan adik yang sangat peduli terhadap kakanya. Sebenarnya sabila bisa saja tidak menuruti keinginan mamih nya. Tapi dia masih memiliki rasa menyayangi kepada mamihnya. Walaupun begitu, dia adalah orang yang kadang membela dirinya ketika sedang berdebat dengan ayah nya. 

" eh gyus, gw duluan yah, ada urusan penting soalnya " tanya sabila

" ok gak apa apa, hati hati loh bil " jawab radit 

" ok sans broo " ucap marko

Lihat selengkapnya