****
Aku masih bisa membayangkan Kejadian tadi, saat Riko membantu ku melepaskan sabuk pengaman. Masih bisa ku cium aroma parfume dari tubuhnya, sungguh aroma manis seperti kesukaan ku. Rasanya seperti aroma Cake Vanilla. Tuhan, aku tidak bermaksud memikirkan hal hal yang tidak tidak atau berpikiran Jorok. Tapi, kejadian itu masih bisa terputar di otak sialan ku ini. Aku buru buru membersihkan diri, untuk segera bersiap siap ke acara pemotretan dan wawancara keluargaku. Aku memakai dress berwarna Hitam dan terdapat beberapa manik manik berwarna ungu. Dress yang terkesan elegan, yang bisa memperlihatkan bentuk tubuh ku. Tidak lupa, aku merias wajahku se natural mungkin agar tidak terkesan seperti Jalang yang biasa nya sering menjadi pendamping para sugar dady. Aku segera turun dari kamar ku menuju ruang tamu yang sepertinya ayah, mamih dan kaka ku sudah nampak siap sedari tadi.
" aduhh anak mamih cantik banget, coba kaya gitu ih dandanan nya kan keliatan anggun nya "
" Aku kira, aku hanya mempunyai anak lelaki saja. Ternyata kau cocok juga memakai hal seperti itu, baguslah agar kau tidak terlihat memalukan seperti biasanya " ucap ayah sabila
Aku hanya terdiam tidak terlalu menanggapi ocehan dari 2 manusia itu, dan kaka ku dia tidak akan memperdulikan diriku memakai apa, mungkin jika aku mati pun dia hanya akan menatap ku dengan wajah datar dan masa bodo nya itu. Kami kemudian menuju Studio Pemotretan dan sekaligus melakukan wawancara.
" Hallo selamat malam semuanya, mohon maaf menunggu kami terlalu lama " ucap mamih sabila
" Iya gak apa apa mba Ayu, wah terima kasih loh sudah memberikan kami kesempatan untuk mewawancari mba dan keluarga mba " ucap Mc
" kalau gitu bisa kita mulai sekarang ?" tanya produser
" iya tentu saja " ucap mamih sabila
" Bagaimana cara mba ayu bisa membuat hubungan keluarga menjadi Harmonis ? " tanya mc
" tentu saja, dengan berkomunikasi dan saling mengerti satu sama lain, jika salah satu anggota keluarga kami sedang mengalami kesulitan, kami selalu mencurahkan keluh kesah kami bersama, mencari solusi nya pun bersama " jawab mamih sabila sambil tersenyum ke arah keluarga nya
" Wah hebat sekali yah, ngomong ngomong saya mau bertanya nih kepada suami mba ayu, Bagaimana pak Budi cukrosono mendidik seorang putra hingga bisa sesukses ini ? " tanya mc itu kembali
" Tentunya untuk membesarkan seorang anak lelaki itu tidak mudah, saya selalu mengajarkan dia untuk tetap rendah hati, selalu mau meperbaiki diri dan mengamati apa yang saya kerjakan hingga bisa dia aplikasikan kedalam kehidupan sehari harinya " ucap pak Budi sambil menepuk nepuk pundak Dewa sang anak yang selalu dia bangga bangga kan.
" ngomong ngomong soal kesuksessan, kira kira Anda Dewa Ramdani Memiliki kriteria calon istri seperti apa? Uang, kekayaan kesuksesan sudah anda dapat raih, nah tinggal jodoh nya aja yang belum " tanya mc sambil tersenyum kearah dewa..
" hahahah aduh mba bisa saja, untuk kriteria calon yah, saya tidak muluk muluk, yang penting dia bisa menjaga, membantu saya dan menyayangi saya " ucap Dewa sambil tersenyum malu kepada mc
" aduhh sepertinya akan ada banyak wanita yang mengantri untuk mendaftar menjadi calon anda " ucap mc. Dan Keluarga sabila tertawa mendegar hal itu.
" nah sekarang saya punya pertanyaan khusus nih untuk putri sekaligus Bungsu dari keluarga Cukrosono. Kira kira apakah anda akan mengikuti jejak dari siapa? Apakah seperti ayah anda yang menjadi seorang Diploma kebanggan negara, atau menjadi Aktris seperti ibu anda,atau menjadi seorang Pengusaha seperti kaka anda? " tanya mc kepada sabila.
" Tentunya Jika ditanya tentang impian saya dimasa depan, masih akan saya pikirkan. Karena menurut saya,akan terus mengikuti alur nya seperti apa " ucap sabila sambil melemparkan senyuman Kepada Mc tersebut.
Akhirnya sesi pemotretan dan wawancara tersebut telah selesai dilaksanakan. Kemudian keluarga Cukrosono segera pulang menuju mansion mewah mereka yang orang biasa sebut Rumah.
****
Tara nampak nya sedang beristirahat di apartemen miliknya, karena hari ini dia tidak ada jadwal mengajar dikampus. Hal seperti inilah yang tara inginkan, bisa beristirahat sejenak dan meluangkan waktu untuk dirinya sendiri. Sudah lama rasanya tara tidak menggunakan waktu istirahatnya. Karena biasanya hari libur atau dijadwal kosong pun, ada saja pekerjaan yang harus dia lakukan, mulai dari membuat materi, mereview jurnal ataupun hal lain nya. Lama kelamaan tara menjadi sedikit bosan hanya diam dirumah. Akhirnya dia mengambil kunci mobil dan pergi keluar untuk menghirup udara segara yang sering disebut Healing oleh kebanyakan orang. Tidak seperti orang lain yang dimana ketika mereka membutuhkan waktu untuk bersenang senang dan beristirahat untuk dirinya sendiri adalah berlibur kepantai, naik gunung atau mencari beberapa makanan yang populer, atau ada juga yang hanya benar benar diam dirumah, sedangkan Healing yanh dimaksud tara adalah mengunjungi Kebun miliknya yang terletak di kota sebelah yang udaranya masih benar benar asih tidak seperti ibu kota yang hanya nampak kabut saja. Setelah mengunjungi Kota tersebut dan beberapa kali membantu warga sekitar bercocok tanam, kini kebun menjadi obsesi tara yang sudah iya lakukan selama 2 tahun lebih. Bahkan tara memberikan sebuah nama untuk setiap jenis tanaman yang dia rawat penuh dengan kasih sayang. Mulai dari menanam Tomat, Selada Air, Strowberry bahkan menanam pohon cabe. Menurutnya, lebih baik menanam sayur dan buah yang mudah dirawat dan memiliki nilai jual tinggi. Terkadang jika Musim panen, Tara tidak lupa untuk berbagi kepada warga sekitar dan orang orang kampung yang sudah mau membantu merawat dan menjaga perkebunan miliknya. Tara sengaja mempekerjakan mereka, selain keuntungan nya untuk dia, dia pun berharap bisa sedikit membantu perekonomian Warga setempat. Perkebunan itu bukan hanya miliknya saja tapi dia bekerja sama juga dengan karang taruna dan beberapa umkm yang berada disana.
Ada saat nya Tara merasa was was ketika Alam tidak bersahabat dengan kegiatan nya. Yang paling dia khawatirkan adalah ketika musim hujan, terkadang perkebunanan nya itu mengalami kerusakan akibat hujan deras, yang dapat mengakibatkan tanaman tersebut hancur dan rusak. Jika sudah seperti itu, ia harus siap siap saja menelan kepahitan karena gagal panen. Yang akhirnya membuat dia rugi yang sangat besar. Tapi harus bagaimana lagi, toh itu bukan keinginan nya, karena setiap tindakan yang dilakukan harus siap menerima resiko yang dibuat. Buktinya dengan kegigihannya dia dapat mengurangi dan menaggulangi dari beberapa kejadian tersebut, seperti dengan dibuatkannya bendungan yang berbentuk layaknya rumah kaca, dan menanam dengan metode hybride.
Setelah waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB, tara segera membersihkan diri terlebih dahulu sebelum berpamitan dengan orang orang yang ada disana. Dia kemudian menuju sebuah Toilet Umum yang terbuat dari Bambu bambu khas dari pedesan. Kadang dia merasa khawatir dan ragu jika mandi disana. Karena masih bisa terlihat disela sela bambu tersebut. Takut jika ada seseorang yang mengintip dirinya, bukannya lebay, tapi tahulah dosa. Apalagi sedang dalam keadaan seperti itu. Tak berpikir lama, tara kemudia segera bergegas pergi setelah membersihkan diri. Kini dia telah memakai baju yang tadi semula dia pakai saat datang kemari. Dia memakai Baju Kaos berwarna putih polos dibalut dengan jaket denim blue jeans dan celana jeans sepatu putih tidak lupa memaki topi. Penampilan yang terlihat santai dan Keren jika digunakan. Yah memang seperti ini dia jika Tidak sedang berada dilingkungan Universitas. Terlihat sangat Seperti ABG yang masih berumur 22 tahun.
" Pak saya pamit pulang, soalnya sudah sore takut kemalaman dijalan "