SABILA

Rizqia Salsa Bila
Chapter #6

Chapter 1 " Terasa Asing "

****

 Riko dan Anak anak Autenthic masih menunggu kedatangan dari sabila, hampir 5 menit lagi sebelum perform dimulai, sabila belum menunjukkan batang hidungnya. Kini Riko mulai mengkhawatirkan sabila, apa ada masalah sehingga dia tidak dapat datang kemari atau sedang diperjalanan. Kini pikiran negatif bermunculan dikepala Riko. Riko kemudian meraih telepon genggamnya yang ia simpan di tas kecil seperti penagih hutang jalanan. " nomor yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan, silahkan hubungi beberapa saat kembali " terdengar suara perempuan yang robotis tapi ceria, yang lantas mengulangi pesan itu. Riko kemudian menghubungi kembali nomor tersebut hingga puluhan kali dan masih tetap sama hanya ada suara itu. Riko akan sangat membenci suara itu.

Kini sabila sampai didepan cafe dan langsung berlari terburu buru menuju toilet untuk mengganti pakaian dan menggunakan Topeng khas Autenthic. Dia berjalan menghampiri kerumunan yang sedang tengah asik berbincang dan menyantap makanan yang dipesan di cafe itu. Marko yang melihat Sabila buru buru memanggil nama sabila sekeras mungkin hingga beberapa orang disana melirik kearah suara itu. " Woyy Disini." ucap Marko sambil melambaikan tanggan nya kearah sabila.

" aduh sorry sorry gw telat yah " 

" yaudah nih minum dulu, nafas dulu nafas dulu "ucap Radit sambil menyodorkan Air mineral botol pada Sabila.

" udah siap kan?" tanya radit

Sabila dan yang lainnya menganggukan kepala sebagai tanda persetujuan kepada Radit. 

" hallo temen temen, selamat malam, semoga kalian selalu berbahagia pada malam ini bersama kami Autenthic yang hadir untuk menemani kisah anda pada hari ini. Yang lagi galau boleh nyanyi dengan suara yang lantang dan mencurahkan kekesalan pada dunia ini, serta bagi yang berbahagia mari bernyanyi dan melambaikan tangan, dan selamat mendengarkan " ucap Sabila diatas panggung yang telah tersedia.


Tak perlu rasa simpati

Kau yang memilih pergi

Tinggalkan ku sendiri hm

Menyesal pun belum pasti

Yang kurindu memori

Bukan dirimu lagi

Kan kupendam sendiri

Kuredam teriakanku sendiri

Bersumpah tak ingin lagi hm

Tak mau lagi aku

Terpikat senyummu

Yang memabukkanku

Memberi harapan yang entah terlalu jauh

- Terpikat senyum mu : Idgitaf - 

Lihat selengkapnya