“Aku berlari dalam hutan tanpa tau arah mana yang akan kutuju. Di tengah hujan deras ini aku terjebak dalam hutan antah berantah.
Tiba-tiba aku menemukan seekor serigala berada tepat di depanku dan aku sungguh terkejut ketika melihat serigala itu berubah menjadi sesosok pria tampan, tingginya yang menjulang semakin membuatku terintimidasi.
Perlahan ia menghampiriku, saat itu ia terlihat ingin menyampaikan sesuatu. Tapi tiba-tiba ada peluru tepat mengenai pohon di sebelahku.
Lalu dengan cepat pria tersebut memgang tanganku erat dan membawaku berlari hingga kami bersembunyi di antara semak-semak.
Suasananya sangat menegangkan dan tanpa sadar wajah kami berada sangat dekat. Ketika kedua mata kami bertemu, jantungku sunggu berdegup kencang. Hingga akhirnya jarak antara wajahku dan dia mulai menutup, hidungku dan dia bersentuhan, lalu……………………..”
“Sabina bangunnnnnnnnnn!” Teriak Aurora membangunkan putrinya yang tentu saja tertidur dengan lelap. Bahkan guling dan selimutnya sudah berada di bawah lantai.
Aurora selalu terheran dengan putrinya yang memiliki tingkah sangat aneh ketika tertidur. Ia selalu berpikir mungkin putrinya bermimpi main sepak bola ketika sedang terlelap.
Sabina yang tadinya sedang bermimpi pun terbangun karena teriakan mamanya itu. Ia merasa sangat kesal karena telah dibangunkan dari mimpiya yang sangat indah.