Entah bagaimana, Sabina bisa berada dalam situasi ini untuk kedua kalinya, hanya saja dengan orang yang berbeda dan cara yang juga sedikit berbeda.
“Sabina Clark, I love you so much and you should be my girlfriend.” Berlutut dan menyerahkan sebuket bunga kepada Sabina.
“Curang banget.”
“Jadi, jawabannya?”
“Apa yang mau gw jawab, lu bahkan gak nanya, tapi memberikan pernyataan.”
“Oiya, ya. Eheheh. Tapi tetep aja gw mau denger pendapat lu” Sambil menggaruk tengkuknya, merasa sedikit canggung.
Satu jam sebelumnya.
Tiba-tiba, ada yang memencet bel penthouse Sabina. Ia segera membukanya dan ternyata yang berada di depannya adalah Lee Wonho. Pria itu mengajaknya jalan Sabtu malam ini.
Sebenarnya ia sedikit terkejut, tapi ia segera bersiap-siap menanggapi ajakan pria ini. Dan jujur ia merasa seperti sedang berkencan dengan Wonho.